Daniel Pearl adalah reporter Wall Street Journal yang menjadi terkenal di seluruh dunia setelah penculikan dan pembunuhannya pada tahun 2002. Teroris militan di Pakistan menculik Pearl saat dia menyelidiki Perang Melawan Terorisme. Daniel Pearl akan menjadi bagian dari cerita yang dia selidiki, kematian tak berdosa dalam perang yang tidak diinginkan sebagian besar dunia.
Daniel Pearl lahir pada 10 Oktober 1963 di Princeton, New Jersey. Seorang penulis berbakat sejak usia dini, Pearl ikut mendirikan Stanford Commentary saat menjadi mahasiswa di Universitas Stanford. Setelah hanya beberapa minggu bekerja di San Francisco Business Times, ia pindah ke Wall Street Journal pada tahun 1990. Saat bekerja untuk Journal, Pearl pindah dari Atlanta ke Washington dan kemudian ke London sebagai koresponden Timur Tengah.
Peran Pearl selanjutnya adalah sebagai Kepala Biro Asia Selatan untuk Jurnal, yang berlokasi di Bombay. Di sinilah dia memulai penyelidikannya, melaporkan cerita tentang Perang Melawan Terorisme. Laporannya termasuk rekening pencucian uang oleh Al Qaeda dan cerita tentang perusahaan farmasi Sudan yang secara keliru diidentifikasi oleh AS sebagai pabrik senjata.
Pada tahun 2002, Daniel Pearl menemukan dirinya di Pakistan menyelidiki hubungan antara Al Qaeda dan Pakistan Inter-Services Intelligence (ISI). Dia juga menyelidiki laporan bahwa 100,000 dolar AS (USD) telah ditempatkan di rekening Mohammed Atta di AS oleh Ahmed Omar Saeed Sheikh. Mohammed Atta pada saat itu adalah direktur jenderal ISI dan kepala operasi serangan 11 September di World Trade Center di New York City.
Pada 23 Januari 2002, Daniel Pearl diculik di Karachi. Para teroris percaya bahwa mereka telah menculik seorang tokoh media penting. Foto-foto mulai muncul di seluruh dunia tentang Mutiara yang diborgol dengan pistol di kepalanya. Gerakan Nasional untuk Pemulihan Kedaulatan Pakistan mengaku bertanggung jawab atas penculikan tersebut dan menyatakan bahwa jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, Pearl akan dibunuh.
Termasuk dalam tuntutan penculik ke AS adalah kembalinya tahanan Pakistan ke Pakistan dan diakhirinya kehadiran AS di Pakistan. Terlepas dari intervensi kepala negara, pemimpin agama, dan banyak lagi, pembunuhan Daniel Pearl dikonfirmasi pada 21 Februari 2002. Pada 21 Maret 2002, tiga tersangka dan Ahmed Omar Saeed Sheikh kelahiran Inggris didakwa dengan pembunuhan Pearl. Semua akhirnya dihukum, dan Sheikh dijatuhi hukuman mati.
Menurut teman-teman yang mengenal Daniel Pearl, dia adalah seorang pria yang mencintai kehidupan, orang-orang, dan keragaman budaya dunia. Dia dicintai oleh lebih banyak orang sebagai balasannya. Sejak kematiannya, kehidupan dan semangat Daniel Pearl telah menjadi inspirasi bagi banyak orang.