Apa itu Roh Izebel?

Gagasan tentang roh Izebel berakar pada agama Kristen. Beberapa teolog menduga bahwa roh-roh jahat dapat memiliki atau menanamkan karakteristik kepribadian mereka ke dalam manusia untuk menentang Tuhan dan membongkar gereja Kristen. Di zaman Alkitab, Izebel dianggap sebagai nabi palsu yang menggoda dan manipulatif yang menikahi Raja Israel, yang akhirnya menyesatkannya. Diyakini bahwa rohnya dapat memasuki orang lain, bermanifestasi sebagai manipulasi, ketidaksukaan yang kuat terhadap pria, kebutuhan akan dominasi, perfeksionisme, penggunaan seks sebagai alat kontrol, dan kesombongan.

Roh Izebel dikatakan memiliki banyak karakteristik kepribadian yang dimiliki orang dalam Alkitab. Dalam kitab suci, Izebel digambarkan sebagai orang yang terbiasa menggunakan seks sebagai sarana untuk mendapatkan kendali dan pengaruh atas orang lain. Tujuannya adalah untuk meyakinkan suaminya, Raja Israel, untuk meninggalkan keyakinan spiritualnya dan mengikuti keyakinannya. Spiritualitas Izebel dianggap jahat dan dipengaruhi oleh ilmu sihir.

Orang Kristen yang taat menganggap roh Izebel sebagai musuh spiritual yang jahat yang memiliki kekuatan untuk mempengaruhi kepribadian, pikiran, dan perilaku manusia. Beberapa bahkan mengaitkan gerakan sosial, seperti feminisme, dengan semangat Izebel. Mereka yang dirasuki atau dikuasai oleh roh dikatakan tidak percaya pada manusia dan kekuatannya. Salah satu tujuan ruh adalah untuk melucuti kekuatan itu, sekaligus mengurangi kekuatan batin laki-laki.

Wanita dipandang sebagai target kerasukan oleh roh Izebel. Mereka yang percaya pada gagasan tersebut merasa bahwa para wanita ini akan bertindak dengan cara tertentu yang menunjukkan bahwa mereka sedang dikendalikan oleh Izebel. Beberapa dari perilaku tersebut termasuk berusaha menjadi pusat perhatian, memiliki harapan yang tinggi dan seringkali tidak realistis dari orang-orang di sekitar mereka, mencari kesempurnaan, dan menunjukkan kecemburuan. Orang-orang percaya memperingatkan bahwa roh menunjukkan tingkat kecerdasan yang tinggi, tetapi menggunakannya sedemikian rupa sehingga menipu dan memanipulasi orang lain untuk “menyesatkan.”

Karakteristik lain dari roh Izebel adalah menentang otoritas. Dia tidak percaya bahwa dia harus mengikuti kehendak atau arahan siapa pun kecuali keinginannya sendiri. Mereka yang dikendalikan oleh roh bisa saja menipu dengan menunjukkan etos kerja yang sangat tinggi. Dia cenderung kritis terhadap orang lain dan menggunakan kritik untuk memanipulasi dan mendapatkan pengaruh. Izebel juga biasanya akan menggunakan orang lain untuk kepentingan mereka sendiri, mengakhiri hubungan ketika orang lain tidak lagi sesuai dengan kebutuhan mereka.