Apakah Semua Orang Bermimpi?

Setiap orang memang bermimpi, tetapi tidak semua orang mengingat mimpinya. Beberapa orang dapat memiliki ingatan yang kuat tentang mimpi sementara yang lain hanya mengingat beberapa detail, dan yang lain mungkin tidak mengingat sama sekali. Sementara keadaan seberapa banyak kita mengingat mimpi kita mungkin berbeda, mimpi tetap penting bagi perkembangan otak.
Sebuah mimpi didefinisikan sebagai urutan pikiran, gambar dan emosi yang terjadi dalam pikiran saat seseorang tidur. Mimpi terjadi terutama selama fase tidur rapid eye movement (REM), yang merupakan salah satu dari dua fase utama, yang lainnya adalah fase non-rapid eye movement (NREM). Tidur REM ditandai terutama oleh peningkatan gerakan mata yang terkait dengan namanya, tetapi juga melibatkan peningkatan aktivitas otak, pernapasan yang dipercepat, relaksasi sistem otot, dan mimpi yang lebih intens. Tidur NREM memiliki empat tahap, atau tingkat yang berbeda, di mana mimpi mungkin atau mungkin tidak terjadi, dan biasanya akan kurang intens ketika mimpi itu terjadi.

Tidak hanya semua orang bermimpi, tetapi setiap orang juga memiliki beberapa episode mimpi setiap malam tidur. Umumnya, kemampuan untuk mengingat mimpi terkait dengan apakah Anda bangun atau tidak setelah bermimpi atau tidak. Dengan kata lain, jika Anda bangun selama atau segera setelah mimpi terjadi, kemungkinan besar Anda akan mengingatnya dan jika Anda tidur melaluinya, Anda mungkin tidak akan mengingatnya. Beberapa orang dapat mengingat mimpi mereka dengan jelas untuk waktu yang lama, dan yang lain melupakannya dengan cepat.

Orang yang percaya bahwa mereka tidak bermimpi atau memasuki tidur REM sama sekali tidak mengingat mimpi mereka. Ada alasan psikologis mengapa pikiran sebenarnya tidak mengizinkan seseorang untuk mengingat mimpi tertentu. Contohnya adalah ketika mimpi tertentu begitu nyata sehingga orang yang bermimpi tidak akan dapat membedakan apakah itu benar-benar terjadi atau tidak. Jenis area abu-abu antara mimpi dan kenyataan ini dapat menyebabkan bahaya jika seseorang membiarkan dirinya percaya bahwa mimpi mereka adalah kenyataan. Bagaimana jika mereka bermimpi bahwa mereka bisa berjalan dari tebing dan terbang? Dalam contoh ini, pikiran lebih baik menutup ingatan tentang mimpi daripada membiarkan kenyataan menjadi kabur hingga melukai tubuh atau bahkan kematian.