Apa itu Arithmancy?

Arithmancy adalah seni ramalan dengan angka. Dalam tradisi numerologi ini, setiap huruf Latin dari nama seseorang atau item penting lainnya diberi nomor, yang kemudian diterapkan banyak proses. Dari angka satu digit yang dihasilkan, sebuah prediksi dapat dibuat mengenai masa depan orang tersebut. Nomor ini juga dapat digunakan untuk mengevaluasi kecenderungan pribadi orang yang menyandang nama itu.

Interpretasi yang tepat dari angka-angka ini biasanya pada kebijaksanaan numerolog, tetapi ada tren tertentu yang sering diformalkan dalam bagan aritmantik. Seluruh latihan didasarkan pada pernyataan bahwa angka, nama, dan cara mereka terhubung ke dunia hidup semuanya bermakna dan memiliki tujuan, dan dapat berbicara baik untuk masa kini maupun masa depan.

Ada dua cara umum untuk menetapkan angka ke abjad Latin untuk tujuan aritmatika. Yang pertama adalah metode Aggripan di mana huruf diberi angka satu sampai sembilan. Mereka ditugaskan secara berurutan, sehingga huruf “A” menerima satu, huruf “I” menerima sembilan, dan huruf “J” menerima satu lagi, dan ini berlanjut sampai tidak ada lagi huruf. Metode Kasdim hanya menetapkan angka satu sampai delapan, dan angka yang terkait dengan setiap huruf ditentukan dengan menyamakan huruf Latin dengan huruf Ibrani.

Setelah huruf-huruf yang akan digunakan diberi nomor, angka-angka itu biasanya kemudian ditambahkan bersama-sama. Jika jumlahnya adalah dua digit angka, masing-masing digit ditambahkan. Proses ini diulangi sampai jumlahnya menjadi satu digit angka. Satu digit inilah yang dianalisis. Seringkali ada variasi pada strategi dasar ini, tetapi proses barebone biasanya hanya menggunakan tambahan.

Tidak semua huruf nama seseorang selalu digunakan untuk ramalan, dan setidaknya ada tiga macam angka yang diturunkan dari nama seseorang. Nomor karakter menggunakan semua huruf nama seseorang, dan memberikan tipe kepribadian umum. Nomor hati seseorang dihitung dari semua vokal dalam namanya, dan menunjukkan kualitas batin. Sebaliknya, nomor sosial dihitung dari semua konsonan nama seseorang dan mengungkapkan fitur yang ditampilkan secara eksternal. Sistem pemilihan nomor lainnya dimungkinkan, terutama bila menggunakan tradisi kuno atau sejarah untuk interpretasi.

Orang-orang yang berlatih aritmatika sering dihadapkan pada kritik bahwa penamaan adalah tindakan yang tampaknya sewenang-wenang, dan bahwa kata-kata tidak memiliki hubungan yang melekat pada hal-hal yang mereka wakili. Misalnya, pohon tidak kurang dari pohon ketika disebut arbre, yang akan memiliki nomor aritmantik yang berbeda dari kata pohon. Seseorang mungkin lebih terpengaruh oleh namanya daripada sebatang pohon, tetapi kemampuan tidak hanya nama, tetapi juga ejaannya, untuk menentukan banyak hal tentang seseorang terdengar tidak masuk akal bagi banyak orang.
Praktisi aritmatika sering menghadapi kritik ini dengan mengklaim bahwa anak-anak memilih nama mereka sendiri dan mengomunikasikannya secara psikis kepada orang tua mereka. Yang lain lebih percaya pada fleksibilitas interpretasi untuk mengimbangi sifat nama yang sewenang-wenang. Meski begitu, ini biasanya bukan sumber kekhawatiran besar bagi mereka yang menghargai praktik ini. Orang yang percaya pada ilmu hitung cenderung percaya bahwa masa depan dan sifat sebenarnya dari segala sesuatu ingin diungkapkan kepada pendengar manusia, dan bahwa ini hanyalah salah satu jalan menuju pengungkapan kebenaran tersebut.