Apa itu Teori Penciptaan?

Sejak awal waktu, manusia telah mempertanyakan keberadaan mereka dan banyak teori berbeda tentang dunia fisik telah dipopulerkan. Salah satu teori tersebut adalah teori penciptaan. Ini menegaskan bahwa manusia, serta seluruh dunia alam, diciptakan oleh satu atau lebih makhluk gaib atau dewa. Misalnya, Kejadian, sebuah kitab dalam Alkitab, adalah salah satu teori semacam itu, yang menceritakan kisah tentang Tuhan yang menciptakan dunia dan manusia pertama dalam tujuh hari. Penting untuk dipahami bahwa kreasionisme alkitabiah bukanlah satu-satunya teori penciptaan; manusia memang memiliki teori lain tentang penciptaan kehidupan oleh makhluk tertinggi.

Berbagai jenis kreasionisme dapat ditemukan di bawah judul ini. Salah satu jenisnya adalah kreasionisme Bumi muda, yang menyatakan bahwa hanya 10,000 tahun atau kurang yang telah berlalu sejak Tuhan menciptakan Bumi. Kreasionisme Bumi Muda mengambil kreasionisme Alkitab secara harfiah dan menentang bentuk-bentuk ilmiah penanggalan Bumi, seperti penanggalan radiometrik. Ia juga menentang konsep-konsep evolusioner; namun, itu tidak meniadakan konsep seperti seleksi alam atau mutasi.

Hipotesis Omphalos berteori bahwa Tuhan menciptakan Bumi dalam bentuknya yang matang. Hipotesis ini menegaskan bahwa bukti ilmiah yang digunakan untuk menentukan usia Bumi, seperti cincin pertumbuhan di pohon, tidak dapat diandalkan. Mereka yang percaya ini menyatakan bahwa cincin pertumbuhan dan bukti lain yang diduga tentang usia Bumi ditempatkan di sini oleh Tuhan pada saat penciptaan.

Teori penciptaan Bumi Lama menegaskan bahwa Tuhan memang menciptakan alam semesta, tetapi memasukkan gagasan bahwa Kejadian bukanlah deskripsi literal dari penciptaannya. Cabang kreasionisme ini menerima penanggalan ilmiah Bumi dan alam semesta fisik, tetapi mempertanyakan teori evolusi. Hal ini dapat dipisahkan menjadi tiga kategori yang berbeda: kesenjangan, usia hari, dan kreasionisme progresif. Setiap kategori menerima Tuhan sebagai pencipta alam semesta fisik, tetapi mendukung pandangan yang berbeda mengenai proses yang terlibat dalam menciptakan dunia seperti yang kita kenal.

Meskipun teori penciptaan sering dibahas dalam istilah Ibrani atau Alkitab Kristen, agama-agama lain memiliki gagasan mereka sendiri tentang kreasionisme. Misalnya, Veda, teks tertua agama Hindu, menegaskan bahwa makhluk hidup adalah bagian dari siklus penciptaan dan kehancuran yang dimulai jutaan tahun yang lalu. Berdasarkan teori ini, keberadaan manusia dan seluruh dunia fisik adalah abadi. Hinduisme tidak mendukung konsep evolusi, karena orang Hindu percaya bahwa manusia tidak berubah sejak awal waktu.