Menurut definisi, pengganggu adalah seseorang yang kejam terhadap individu yang lebih lemah. Meskipun ada banyak metode intimidasi, ada empat jenis utama intimidasi: fisik, verbal, emosional, dan dunia maya. Penting untuk diingat bahwa tidak ada satu jenis intimidasi yang lebih baik atau lebih buruk daripada yang lain, karena itu tergantung pada apa yang paling efektif terhadap korban. Seringkali, pelaku intimidasi menggunakan berbagai metode dalam kombinasi untuk dampak maksimal.
Bullying fisik adalah jenis bullying yang paling mudah untuk didefinisikan karena termasuk yang paling umum. Cedera pada orang atau barang-barangnya adalah karakteristik dari metode ini. Penindas dapat meninju, menendang, mendorong, atau meludahi korban.
Cyber bullying, sesuai dengan namanya, terjadi di dunia maya. Ini berarti perangkat komunikasi elektronik apa pun adalah alat yang potensial bagi pelaku intimidasi. Jenis intimidasi ini melibatkan berbagai bentuk pelecehan terhadap korban, termasuk memposting gambar korban di situs web yang bertentangan dengan keinginannya dan mengirim gambar melalui SMS ponsel. Penindas juga dapat muncul di ruang obrolan untuk berbicara negatif tentang target atau mengganggu kemampuannya untuk mengobrol.
Dua jenis intimidasi lainnya, verbal dan emosional, sering disalahartikan sebagai hal yang sama. Meskipun sifatnya serupa, metode dan hasil seringkali berbeda. Tujuan dari bullying emosional adalah untuk mengecualikan korban dari interaksi sosial dan menyebabkan rasa sakit mental sementara meninggalkan korban dalam kesendirian sosial. Bullying verbal, di sisi lain, tidak menggunakan metode tidak langsung seperti menyebarkan desas-desus.
Pengganggu verbal akan mengatakan hal-hal yang merendahkan dan menyinggung secara langsung kepada korban, biasanya di depan teman-temannya. Sifat pelecehan sering membuat pengganggu verbal lebih sulit ditangkap daripada pengganggu fisik karena figur otoritas tidak dapat berbuat banyak tanpa bukti. Dari semua jenis intimidasi, intimidasi verbal paling sering terjadi di sekolah.
Bullying tidak terbatas pada gedung sekolah dan taman bermain. Karyawan perusahaan juga dapat menjadi korban pelecehan pelaku intimidasi. Ketika kasus intimidasi perusahaan muncul, pelaku intimidasi sering kali adalah seseorang yang memiliki posisi berkuasa.
Daripada menggunakan teknik manajemen yang efektif, sebuah perusahaan menjalankan departemen atau perusahaan melalui ketakutan dan intimidasi. Dia dapat menggunakan salah satu dari empat jenis intimidasi yang umum, tetapi biasanya menghindari kekerasan fisik karena implikasi hukum. Penindasan dunia maya mudah dilacak, jadi dia paling sering menggunakan intimidasi emosional atau verbal, selain mengancam pemutusan hubungan kerja.