Bunga matahari Bolivia, atau Tithonia diversifolia, adalah kerabat raksasa bunga matahari Meksiko, mencapai ketinggian hingga 15 kaki (5 m) dan membentang sejauh 12 kaki (3.6 m) lebar. Meskipun populer sebagai tanaman hias yang tumbuh cepat di daerah di mana ia dapat tumbuh, Tithonia diversifolia pernah menjadi salah satu tanaman obat yang digunakan oleh penduduk asli Amerika. Secara historis, tanaman telah digunakan di Meksiko sebagai pengobatan untuk patah tulang, memar dan keseleo. Setelah diperkenalkan ke Taiwan dan Cina Selatan, tanaman itu dimasukkan ke dalam pengobatan Cina, di mana masih digunakan untuk meningkatkan fungsi hati, mengobati hepatitis dan penyakit kuning, membantu keringat malam, mengurangi retensi air, menurunkan tekanan darah, melawan kutu air, dan memerangi sistitis. Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat, bagaimanapun, belum menilai apakah Tithonia diversifolia adalah pengobatan yang efektif untuk kondisi ini atau kondisi medis lainnya.
Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa Tithonia diversifolia mungkin sebenarnya memiliki beberapa aplikasi medis asli. Satu studi menemukan bahwa ekstrak alkohol dari daun kering tanaman pada dosis antara 50 dan 200 mg per kilogram berat badan menunjukkan efek diuretik, anti-inflamasi dan menghilangkan rasa sakit pada tikus. Dosis ekstrak yang lebih tinggi menghasilkan peningkatan linier dalam sifat penghilang rasa sakit dan anti-inflamasi ramuan. Para penulis tidak dapat secara meyakinkan menentukan bahan kimia atau bahan kimia mana yang bertanggung jawab atas efek ini.
Keragaman seskuiterpen lakton dan fitokimia seskuiterpenoid yang baru dari Tithonia diversifolia merupakan subjek penelitian lain. Para penulis menemukan bahwa ekstraksi sejumlah ini menunjukkan harapan dalam pengobatan kanker. Isolat dari dua lakton seskuiterpen menunjukkan penurunan yang signifikan secara statistik dalam proliferasi sel kanker usus besar in vitro, sementara yang lain secara signifikan menghambat pembentukan lesi pada kanker payudara pada tikus. Seskuiterpenoid baru ditemukan menginduksi diferensiasi seluler HL-69. Aplikasi farmakologis potensial untuk bahan kimia ini tidak terbatas pada pengobatan kanker, karena beberapa bahan kimia yang sama juga telah terbukti menghambat parasit yang menyebabkan malaria.