Episiotomi adalah pemotongan bedah perineum, kulit di bawah lubang vagina, selama persalinan. Jahitan episiotomi adalah jahitan bedah yang menutup sayatan sehingga dapat sembuh dengan baik. Jahitan biasanya larut, dan sayatan sembuh dalam waktu sekitar enam minggu. Perawatan yang tepat dari jahitan dan daerah sekitarnya diperlukan untuk menghindari infeksi atau komplikasi.
Beberapa dokter secara rutin melakukan episiotomi untuk mencegah robeknya perineum karena robekan lebih sulit dijahit daripada sayatan bedah. Tidak semua persalinan membutuhkan episiotomi. Beberapa faktor yang menentukan perlu tidaknya dilakukan episiotomi antara lain posisi bayi saat lahir, jaringan parut yang ada pada perineum, dan prolaps uteri sebelumnya. Sebelum melahirkan, ada hal-hal yang bisa dilakukan untuk membatasi perlunya episiotomi. Pijat perineum akan membantu menjaga perineum tetap elastis dan mampu meregang saat melahirkan, dan senam kegel memperkuat otot-otot perineum.
Prosedur ini memakan waktu sekitar 10 sampai 20 menit dan biasanya dilakukan pada saat melahirkan ketika dokter dapat melihat kepala bayi. Anestesi lokal dapat diterapkan pada perineum. Dokter kemudian membuat sayatan pendek, lurus ke bawah menuju anus atau sedikit miring. Setelah melahirkan, dokter membersihkan sayatan dan menutupnya dengan beberapa jahitan episiotomi. Jahitannya terbuat dari bahan yang dapat diserap dan tidak perlu dilepas nanti.
Jahitan episiotomi dan kulit di sekitarnya harus dijaga kebersihannya dengan air hangat dan sabun tanpa pewangi. Untuk membantu penyembuhan, jahitan harus terkena udara setidaknya beberapa kali sehari selama sekitar 10 menit setiap kali. Mencuci tangan secara teratur akan membantu mencegah infeksi, terutama sebelum menyentuh area tersebut dan sebelum menggunakan kamar mandi. Pasien harus menahan diri dari hubungan seksual selama sekitar delapan minggu untuk memberikan waktu sayatan episiotomi untuk sembuh total.
Komplikasi setelah episiotomi jarang terjadi. Pasien harus memantau jahitan sampai sayatan episiotomi sembuh. Jahitan dapat menyebabkan rasa sakit, rontok, atau terinfeksi. Seorang pasien harus memberi tahu dokternya jika jahitannya tetap terasa sakit setelah minggu pertama, jika jahitannya copot atau rontok, atau jika ada cairan yang tidak biasa dari kulit yang dijahit. Jahitan episiotomi mungkin terasa perih saat buang air kecil, dan menuangkan air hangat ke area tersebut selama dan setelah buang air kecil dapat meredakannya.