Apa Hubungan antara Aspirin dan Angina?

Aspirin over-the-counter sederhana menyelamatkan nyawa yang tak terhitung. Tidak hanya membendung pembekuan untuk mencegah serangan jantung dan stroke, tetapi juga telah terbukti efektif untuk penderita angina — nyeri tumpul yang berlangsung lama yang merupakan pendahulu umum untuk episode yang lebih serius. Aspirin dan angina adalah musuh abadi, tetapi aspirin dapat memiliki efek yang nyata jika dikonsumsi secara teratur.

Dalam bahasa Latin, angina diterjemahkan menjadi “meremas dada.” Ini mengacu pada perasaan yang menyertai jantung ketika tidak menerima aliran darah aorta yang memadai. Ini paling sering merupakan akibat dari arteriosklerosis, atau penumpukan internal yang menyumbat arteri koroner. Angina terasa seperti tekanan berat di dada dengan tekanan atau ketegangan yang tidak nyaman, dan sering terjadi selama periode stres atau aktivitas fisik yang lebih tinggi dari biasanya.

Dokter tidak menyarankan pasien untuk mencoba mencegah stroke dan serangan jantung hanya dengan aspirin dan merekomendasikan bahwa aspirin dan angina bukanlah kombinasi yang efektif dibandingkan dengan suplemen nitrogliserin yang diresepkan dengan jenis obat lain dan angina. Seringkali keduanya diminum — aspirin untuk jangka panjang dan nitrogliserida untuk bantuan reaksioner jangka pendek. Rasa sakit angina dapat bertahan hingga 15 menit setiap kali, dan kadang-kadang bahkan nitrogliserida tidak membantu. Aspirin, menurut Web MD, juga bekerja cepat untuk mencegah pembekuan, meskipun terkadang secepat 15 menit. Pasien serangan jantung disarankan untuk segera mengunyah aspirin 325 mg agar gumpalan yang menyumbat jantung tidak bertambah besar.

Ketika seorang pasien menderita apa yang disebut angina stabil, episode nyeri lebih dapat diprediksi dan biasanya dapat dikurangi dengan nitrogliserin. Sebaliknya, angina tidak stabil lebih sulit diprediksi, dan seringkali rasa sakit tidak dapat diatasi dengan nitrogliserin. Dalam kedua kasus, bagaimanapun, perhatian medis diperlukan pada saat ini. Aspirin, dan obat lain seperti calcium channel blocker dan beta blocker yang memadamkan adrenalin, lebih penting dalam kasus angina tidak stabil. Banyak dokter melihat hubungan antara aspirin dan angina dalam hal mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Menurut situs Web Free MD, aspirin dan angina menyebabkan 50 persen lebih sedikit serangan jantung. Dengan mereka yang menderita penyakit jantung, risiko kematian turun 25 persen. Terlepas dari kemanjuran aspirin dalam meredakan angina, bagaimanapun, istirahat seringkali merupakan pengobatan yang paling penting. Untuk arteri yang lebih parah tersumbat, angioplasti atau operasi bypass mungkin satu-satunya pilihan untuk mengalami perbaikan.