Apa itu Pengobatan Kanker Kandung Kemih BCG?

Pengobatan kanker kandung kemih bacillus Calmette-Guerin (BCG) adalah bentuk imunoterapi yang sangat mengurangi risiko terulangnya pembentukan tumor di kandung kemih setelah kanker diangkat melalui pembedahan. Perawatan ini ideal untuk pasien yang berisiko sedang atau tinggi untuk kambuhnya kanker. Secara historis dikembangkan sebagai vaksin untuk tuberkulosis (TB), BCG dibuat dari strain hidup bakteri yang dilemahkan, bacillus tuberkulosis sapi, yang memiliki efek merangsang sistem kekebalan.

Sejak 1980-an, semakin banyak bukti yang menunjukkan efektivitas pengobatan kanker kandung kemih BCG sebagai bentuk imunoterapi yang layak. Meski mekanisme pastinya belum jelas, bakteri BCG bekerja dengan cara merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan sel kanker. Suatu bentuk sintetis dari protein sistem kekebalan yang disebut interferon, yang dapat membantu tubuh melawan infeksi, dapat digunakan untuk mengobati kanker kandung kemih dan kadang-kadang digunakan dalam kombinasi dengan BCG.

Pengobatan kanker kandung kemih BCG diberikan secara intravesika melalui kateter urin. Pengobatan biasanya diberikan secara siklis, sekali seminggu selama enam minggu dan setiap tiga sampai enam bulan setelahnya selama dua tahun. Asupan cairan harus dibatasi selama empat jam sebelum menerima pengobatan kanker kandung kemih BCG. Selama perawatan, buang air kecil dilarang selama dua jam, dan beberapa gerakan mungkin diperlukan untuk memastikan bahwa seluruh dinding kandung kemih dilapisi. Setelah perawatan, minuman berkafein harus dihindari selama dua jam, dan area genital harus dicuci setelah setiap buang air kecil selama enam jam.

Potensi efek samping dari pengobatan kanker kandung kemih BCG umumnya ringan. Rasa terbakar atau nyeri saat buang air kecil sering terjadi. Perubahan buang air kecil, kelelahan, nyeri sendi, demam, kehilangan nafsu makan dan mual juga telah dilaporkan. Efek samping yang kurang umum tetapi lebih parah termasuk hepatitis; abses; dan radang jaringan paru-paru, prostat, testis atau kulit. Efek samping lain yang kurang umum tetapi lebih parah termasuk kontraksi kandung kemih, obstruksi ureter, reaksi alergi, jumlah sel darah putih yang rendah atau urin berdarah. Orang yang berada dalam kondisi imunosupresif atau sedang hamil tidak boleh terkena BCG.

Secara historis, penggunaan BCG yang paling umum adalah untuk imunisasi tuberkulosis. Vaksin BCG pertama kali digunakan pada manusia pada tahun 1921. Para ahli kesehatan merekomendasikan pemberian BCG kepada anak-anak yang lahir di negara-negara di mana TB biasa terjadi. Ada beberapa kegunaan lain untuk BCG, termasuk pengobatan kusta, kanker buruli, kanker kolorektal, diabetes, masalah peradangan kandung kemih kronis dan multiple sclerosis.