Apa Efek Samping Dekongestan yang Paling Umum?

Dekongestan adalah obat yang biasanya digunakan untuk meredakan hidung tersumbat dan tersumbat yang disebabkan oleh infeksi, penyakit, dan reaksi alergi. Seperti kebanyakan obat, ada efek samping yang terkait dengan penggunaan dekongestan. Efek samping dekongestan yang paling umum adalah peningkatan tekanan darah dan detak jantung, masalah kencing, gugup atau gelisah, dan efek rebound.

Peningkatan tekanan darah dan detak jantung adalah efek samping dekongestan umum yang disebabkan hanya oleh tindakan normal obat. Dekongestan membantu meredakan kemacetan dengan mengecilkan pembuluh darah di hidung dan sinus, tetapi efek ini tidak terbatas pada kepala. Pembuluh darah menyempit di seluruh tubuh, memaksa jantung bekerja lebih keras melawan pembuluh darah yang memadat, dan dengan demikian menyebabkan peningkatan tekanan darah dan detak jantung. Ini biasanya tidak menjadi masalah kecuali ada kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya atau riwayat tekanan darah tinggi, dan dalam kasus tersebut dokter harus berkonsultasi sebelum mengambil dekongestan. Jika tidak ada riwayat masalah jantung dan detak jantung yang cepat dialami saat mengonsumsi dekongestan, maka obat harus dihentikan sampai bisa dikonsultasikan ke dokter.

Dekongestan telah diketahui menyebabkan kesulitan buang air kecil, dan kadang-kadang menyebabkan penyumbatan saluran kemih. Efek samping dekongestan ini terjadi ketika obat menyebabkan kontraksi otot-otot di sekitar leher kandung kemih, sehingga mengurangi aliran urin. Masalah kencing yang berhubungan dengan dekongestan terbatas pada orang dengan masalah kencing sebelumnya seperti pembesaran prostat.

Kegugupan dan kegelisahan adalah efek samping dekongestan yang umum dihasilkan karena dekongestan meniru adrenalin, salah satu bahan kimia di balik apa yang disebut respons melawan atau lari. Peran adrenalin dalam tubuh adalah dengan cepat mempersempit pembuluh darah dan membuka saluran udara, mempersiapkan tubuh untuk aktivitas fisik segera. Respons seperti adrenalin yang tidak dibutuhkan ini dapat menciptakan perasaan gugup atau gelisah pada beberapa orang.

Efek rebound adalah efek samping umum lainnya yang umum saat menggunakan dekongestan hidung. Fenomena medis ini terjadi ketika gejala kembali lebih intens setelah pengobatan dihentikan atau setelah penggunaan obat secara berlebihan dalam jangka waktu lama. Kadang-kadang, penggunaan dekongestan hidung yang berlebihan dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung membengkak, menghasilkan hidung tersumbat daripada menghilangkan hidung tersumbat. Ketika efek rebound terjadi, dekongestan harus dihentikan dan pasien harus berkonsultasi dengan dokter.

Untuk sebagian besar, dekongestan aman bila petunjuk dosis diikuti. Efek samping dekongestan terutama terbatas pada overdosis, penggunaan jangka panjang, dan ketika dekongestan memperburuk kondisi yang sudah ada sebelumnya. Setiap pertanyaan tentang penggunaan dekongestan harus diarahkan ke profesional medis.