Apa itu Psikoterapi Humanistik?

Psikoterapi humanistik adalah proses perawatan kesehatan mental yang didirikan dalam psikologi humanistik. Gaya psikoterapi ini merangkul pentingnya kesadaran diri. Premis dasarnya adalah bahwa seseorang tidak dapat menjadi orang yang produktif jika tidak melihat nilainya sendiri di dunia. Memahami nilai seseorang berkaitan dengan aspek fisik, mental, dan spiritual kehidupan. Menggali potensi seseorang dan menetapkan tujuan untuk sukses juga merupakan komponen psikoterapi humanistik.

Sementara masa lalu adalah elemen pembentuk kehidupan seseorang, psikoterapi humanistik juga berfokus pada masa kini dan masa depan. Klien bekerja untuk mendapatkan kembali kendali atas hidupnya. Selain itu, pemeriksaan pilihan masa lalu dan pembelajaran untuk membuat pilihan yang lebih positif di masa depan adalah bagian dari proses terapeutik. Psikoterapi humanistik mendorong klien untuk bersikap asertif dalam hidup dan dalam berbagi perasaan dengan orang lain.

Akar psikoterapi humanistik didirikan pada keyakinan perilaku dan emosional dari tahun 1950-an. Perintis awal terapi percaya bahwa individu mendambakan pertumbuhan pribadi. Selain itu, mereka percaya pada kebaikan dasar masyarakat. Dengan keyakinan ini dalam pikiran, metode terapi dirancang merangkul pertumbuhan pribadi dan kesadaran diri.

Beberapa teori psikologi, termasuk praktik eksistensial, fokus, dan humanistik, digabungkan untuk psikoterapi humanistik. Belajar menghadapi tekanan kehidupan sehari-hari adalah komponen kunci keberhasilan terapi. Kemampuan untuk mengubah tantangan menjadi peluang pertumbuhan memberdayakan pasien, menurut psikologi humanistik.

Dasar dari metode terapi humanistik adalah konsentrasi pada klien. Terapi yang berpusat pada orang menghilangkan godaan untuk menyalahkan orang lain atau masa lalu untuk hasil kehidupan di masa depan. Klien dibimbing untuk menyadari bahwa perubahan ada dalam miliknya, jika saja dia mau menerimanya. Menetapkan tujuan, mencapai langkah-langkah, dan bergerak menuju kesuksesan adalah nilai-nilai inti dari terapi humanistik.

Selama sesi terapi humanistik, terapis tidak memberikan saran kepada klien. Sebaliknya, klien menggunakan terapis sebagai papan suara sementara klien mengembangkan solusi sendiri. Keyakinannya adalah bahwa klien yang diizinkan untuk mendiskusikan apa pun yang dia inginkan pada akhirnya akan memusatkan perhatian pada masalah nyata dan solusi yang ditargetkan. Penemuan diri adalah bagian dari proses ini. Klien belajar untuk mendiskusikan masalah dan mengidentifikasi solusi tanpa terapi di masa depan.

Analisis diri objektif adalah tujuan lain dari psikoterapi humanistik. Mengidentifikasi masalah dan solusi yang efektif adalah tujuan akhir sesi terapi. Selain itu, menghilangkan kecenderungan untuk menilai orang lain sementara pada saat yang sama berkonsentrasi pada kehidupan sendiri membantu klien mengarahkan kembali energi produktifnya.