Apa Interaksi Cephalexin yang Berbeda?

Beberapa interaksi sefaleksin dapat mencakup konflik dengan kontrol kelahiran hormonal, obat diabetes, dan diuretik loop yang digunakan untuk mengurangi berat air. Selain itu, antibiotik ini dapat bertentangan dengan beberapa suplemen makanan, termasuk seng dan vitamin K. Kondisi medis tertentu juga dapat diperburuk oleh sefaleksin. Sebelum pasien mulai minum obat, mereka harus mendiskusikan riwayat kesehatan terakhir mereka sehingga dokter dapat mengidentifikasi potensi konflik dan menentukan apakah obat akan aman dalam situasi tertentu.

Kontrol kelahiran hormonal bisa kurang efektif saat orang menggunakan antibiotik, sehingga disarankan untuk menggunakan kontrasepsi cadangan. Pasien juga dapat mengalami interaksi sefaleksin jika mereka menggunakan diuretik loop seperti furosemide; ginjal mereka mungkin menjadi terganggu sebagai akibat dari kombinasi obat. Balsalazine, obat yang digunakan untuk mengobati kolitis ulserativa, bisa jadi kurang efektif dalam hubungannya dengan sefaleksin; cephalexin juga dapat memperburuk iritasi gastrointestinal, menjadikannya pilihan yang buruk bagi pasien yang mengalami kolitis ulserativa.

Obat diabetes yang mengandung metformin adalah penyebab potensial lain yang perlu diperhatikan dengan interaksi sefaleksin. Kedua obat tersebut diproses melalui ginjal, yang mungkin tidak dapat membersihkan metformin dengan cukup cepat. Akibatnya, tekanan darah pasien bisa turun sangat rendah. Pasien diabetes mungkin perlu berhati-hati dengan terapi antibiotik, termasuk memantau perubahan kadar gula darah dan mengambil tindakan segera pada tanda pertama penurunan kadar yang signifikan.

Interaksi sefaleksin potensial lainnya melibatkan ginjal. Pasien dengan fungsi ginjal yang terganggu mungkin tidak dapat minum obat, atau mungkin memerlukan penyesuaian dosis. Ini diproses melalui ginjal dan dengan demikian berpotensi merusaknya. Dialisis tidak dapat memetabolisme sefaleksin secara memadai dan mungkin perlu untuk memilih obat yang berbeda untuk melindungi fungsi ginjal pasien. Pilihan terbaik dapat bergantung pada riwayat medis pasien.

Herbal dan suplemen juga dapat menyebabkan interaksi sefaleksin. Pasien mungkin perlu untuk sementara berhenti meminumnya saat menggunakan antibiotik untuk mengurangi risiko komplikasi. Obat apa pun yang dikonsumsi pasien, termasuk obat bebas atau senyawa yang direkomendasikan oleh ahli herbal, harus didiskusikan saat bersiap untuk minum obat baru. Potensi konflik dapat dihindari jika dokter mengetahui riwayat medis pasien. Banyak praktisi menyadari bahwa pasien dapat mengambil suplemen atau menggunakan pengobatan komplementer dalam rejimen perawatan kesehatan mereka dan hanya menginginkan informasi ini sehingga mereka dapat menghindari konflik, bukan untuk menghakimi pasien.