C-peptida adalah molekul yang secara alami ada dalam tubuh sebagai bagian dari produksi insulin. Tingkat molekul ini berubah ketika seseorang menderita diabetes atau penyakit lain yang mengubah produksi insulin. Dokter dapat menganalisis sampel darah untuk kadar C-peptida untuk membantu mendiagnosis salah satu kondisi ini. Konsentrasi molekul secara langsung mencerminkan konsentrasi insulin dalam tubuh.
Orang yang sehat memproduksi insulin sebagai bagian dari mekanisme untuk mengangkut dan menggunakan glukosa dalam darah. Glukosa adalah bentuk energi umum yang dibuat tubuh manusia dari makanan sebagai bahan mentah. Oleh karena itu, insulin sangat penting untuk fungsi normal tubuh. Orang yang menderita diabetes memiliki masalah dengan produksi insulin mereka atau dengan efisiensi insulin.
Insulin adalah hormon, dan dibuat oleh sel-sel khusus di pankreas. Sebelum mereka melepaskan insulin ke dalam darah, mereka membuat bentuk awal hormon, yang disebut preproinsulin, molekul yang lebih besar daripada insulin. Enzim di dalam sel harus memotong preproinsulin menjadi tiga bagian sebelum sel dapat mengirimkannya ke dalam darah. Dua bagian ini, dari setiap ujung molekul preproinsulin, saling menempel untuk membuat insulin dalam bentuk akhirnya. Bagian tengah yang dipotong adalah C-peptida, dan ini mengapung dengan sendirinya.
Pankreas melepaskan insulin setelah proses ini, dan organ tersebut juga melepaskan C-peptida. Para ilmuwan tidak tahu apakah C-peptida memiliki peran yang berguna dalam tubuh, atau apakah itu hanya produk sampingan dari proses produksi insulin. Namun, dalam diagnosa medis, molekul tersebut digunakan untuk menilai berapa banyak insulin yang diproduksi oleh seorang pasien. Hal ini dimungkinkan karena setiap molekul C-peptida mewakili satu preproinsulin, dan pada gilirannya sama dengan satu molekul insulin.
Hanya produksi insulin alami yang menghasilkan peptida, bukan suntikan insulin buatan. Setelah dokter mengetahui berapa banyak C-peptida dalam darah, mereka tahu berapa banyak insulin yang dihasilkan seseorang. Diabetes tipe 1 adalah penyakit di mana pasien tidak membuat tingkat insulin normal, sehingga tes peptida dapat membantu mendiagnosis kondisi ini. Penyakit lain, seperti kanker pankreas, dapat memengaruhi kadar insulin yang dibuat, dan tes dapat membantu mengidentifikasi hal ini. Bahkan jika seseorang menerima obat untuk mengubah kadar insulin, terkadang obatnya perlu diubah, dan salah satu tes ini dapat mengidentifikasi apakah obat tersebut lebih atau kurang optimal untuk pasien.
Biasanya, tes memerlukan sampel darah dari pasien, karena insulin dan C-peptida keduanya ditemukan dalam darah. Ini dapat diambil sampelnya melalui pembuluh darah, atau dari luka tusukan kecil untuk anak-anak yang sangat muda. Darah tersebut kemudian dianalisis oleh laboratorium dan hasilnya dikembalikan ke dokter. Kemungkinan efek samping dari pengambilan sampel dapat mencakup pusing, nyeri di tempat pengambilan sampel dan kemungkinan kecil infeksi.