Apa itu Monascus Purpureus?

Monascus purpureus adalah ragi, tetapi namanya sering digunakan untuk merujuk pada jenis beras yang ditanam dengan ragi. Beras ragi merah ini digunakan di beberapa negara sebagai suplemen makanan alami untuk mengurangi kadar kolesterol seseorang. Beras ragi merah mengandung bahan kimia yang disebut monacolins, yang juga diproduksi oleh perusahaan farmasi. Ada efek samping yang terkait dengan konsumsi monacolin dan, akibatnya, beras ragi merah tidak dianjurkan untuk pengobatan kolesterol tinggi, sebagian karena kadar bahan kimia aktif dalam beras tidak dapat distandarisasi.

Ragi beras merah telah digunakan dalam pengobatan Cina sejak 800 M. Di beberapa negara Asia, ragi beras merah dianggap sebagai bagian dari diet normal. Produk ini disebut zhi tai jika dalam bentuk bubuk, kering, dan xue zhi kang jika dicampur dengan alkohol.

Monacolin utama yang diproduksi oleh monascus purpureus dalam beras ragi merah adalah monacolin K, yang memiliki struktur kimia yang sama dengan produk farmasi lovastatin. Lovastatin menghambat sintesis kolesterol di hati dengan menghalangi aksi enzim 5-hidroksi-3-metilglutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase. Efek samping lovastatin termasuk kembung, gas, mulas, pusing, nyeri atau kerusakan otot, asma dan bahkan kerusakan ginjal. Orang dengan masalah hati, anak-anak, dan wanita yang sedang menyusui atau hamil sebaiknya tidak mengonsumsi ragi beras merah.

Monascus purpureus memiliki efek biologis yang jelas pada kadar kolesterol dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) menganggap beberapa produk yang mengandung sediaan tersebut sebagai obat yang tidak disetujui. Sebagai obat, monascus purpureus harus menjalani tes yang lebih ketat daripada suplemen makanan belaka. Beberapa suplemen yang mengandung beras ragi merah ada dalam daftar produk FDA yang mungkin berbahaya bagi konsumen, dan badan tersebut telah memperingatkan untuk tidak menggunakannya.

Meskipun bahan aktif dalam ragi beras merah secara farmakologis aktif dan identik dengan beberapa obat yang dibuat secara farmasi, masalah utama dengan mengambil produk monascus purpureus, selain dari kemungkinan efek samping, adalah bahwa tingkat kimia aktif dalam produk dapat bervariasi. Variasi bahan aktif dan kurangnya studi ilmiah berarti efek produk tidak dapat diprediksi. Selain kekhawatiran ini, beberapa produk mengandung kadar racun yang dapat dideteksi seperti citrinin, jamur yang dapat menjadi racun bagi ginjal dan bahkan menyebabkan perubahan genetik pada sel pada konsentrasi tinggi.