Apa itu Suntikan Tuberkulosis?

Dalam kebanyakan kasus, istilah suntikan tuberkulosis mengacu pada vaksin Bacille Calmette Guerin (BCG), yang digunakan untuk memerangi infeksi tuberkulosis. Vaksin ini banyak digunakan di negara-negara di mana infeksi tuberkulosis umum terjadi, tetapi jarang digunakan di Amerika Serikat. Umumnya paling berhasil dalam pengobatan anak-anak yang terinfeksi, dan mungkin tidak efektif melawan infeksi tuberkulosis berbasis paru-paru pada orang dewasa. Istilah TBC juga kadang-kadang digunakan untuk merujuk pada tes kulit Mantoux. Namun, tes ini secara teknis bukan suntikan, melainkan tindakan diagnostik yang digunakan untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi tuberkulosis.

Suntikan tuberkulosis yang dikenal sebagai vaksin BCG bekerja untuk merangsang kekebalan terhadap Mycobacterium tuberculosis, bakteri penyebab tuberkulosis. Dikembangkan di Prancis pada awal abad ke-20, vaksin ini mengandung strain bakteri yang disebut Mycobacterium bovis. Walaupun bakteri ini berasal dari sapi, mereka sangat mirip dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis pada manusia. Akibatnya, ketika vaksin disuntikkan ke dalam tubuh manusia, itu merangsang sistem kekebalan untuk mengembangkan resistensi terhadap tuberkulosis.

Sementara vaksin BCG sering diberikan di negara-negara di mana tuberkulosis lazim – termasuk banyak bagian Amerika Latin, Asia, Afrika, dan Eropa Timur – para ahli kesehatan di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, menyarankan untuk menggunakannya hanya dalam kasus-kasus khusus. Ini terutama karena vaksin tidak memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi di antara orang dewasa yang terinfeksi. Kekhawatiran lain adalah, dalam kasus yang jarang terjadi, mereka yang memiliki sistem kekebalan yang lemah dapat tertular infeksi dari vaksin BCG itu sendiri. Vaksin umumnya dianggap efektif dalam mencegah infeksi pada bayi dan anak-anak. Oleh karena itu, vaksinasi penting untuk anak-anak di daerah di mana tuberkulosis biasa terjadi serta mereka yang kontak dekat dengan orang yang terinfeksi secara aktif.

Kadang-kadang, istilah suntikan tuberkulosis secara keliru digunakan untuk merujuk pada tes kulit Mantoux. Tes ini sebenarnya bukan suntikan, melainkan pemeriksaan diagnostik di mana sepetak kulit di lengan bawah ditusuk dengan sejumlah kecil zat yang diekstraksi dari bakteri Mycobacterium tuberculosis. Munculnya benjolan di tempat tusukan kulit menunjukkan bahwa seseorang memiliki antibodi tuberkulosis yang sudah ada sebelumnya, yang mungkin berarti bahwa dia terinfeksi tuberkulosis, atau mungkin hanya menunjukkan bahwa dia pernah menerima vaksin BCG. Karena ketidaktepatan ini, tes kulit Mantoux bukanlah alat diagnostik definitif, melainkan titik awal untuk mengidentifikasi infeksi tuberkulosis.