Apa Pengobatan untuk Proteinuria pada Kehamilan?

Satu-satunya pengobatan untuk proteinuria pada kehamilan adalah melahirkan bayi. Ada cara untuk mengelola gejala kondisi ini hingga melahirkan. Proteinuria adalah istilah yang digunakan untuk kelebihan penumpukan protein dalam urin. Kondisi ini biasanya sembuh dengan sendirinya setelah melahirkan.

Ketika proteinuria berkembang selama kehamilan, itu biasanya merupakan gejala preeklamsia. Preeklamsia berkembang pada akhir trimester kedua atau pada trimester ketiga kehamilan. Selain protein dalam urin, wanita dengan preeklamsia juga mengalami tekanan darah tinggi.

Untuk mengelola proteinuria pada kehamilan, habiskan waktu sebanyak mungkin di tempat tidur, berbaring miring ke kiri. Memantau asupan garam dan minum air ekstra juga akan membantu tubuh mengontrol kadar protein. Individu yang menderita proteinuria dalam kehamilan akan memerlukan kunjungan dokter yang sering, karena kondisi ini menciptakan kehamilan berisiko tinggi.

Jika perlu masuk rumah sakit karena meningkatnya kadar protein dalam urin, wanita tersebut dapat menerima obat untuk mengendalikan kejang, serta suntikan steroid untuk mendorong paru-paru bayinya berkembang dengan cepat. Ini mengurangi risiko masalah kesehatan pada bayi jika ia lahir prematur.

Gejala proteinuria pada kehamilan termasuk urin berbusa dan pembengkakan pada ekstremitas atau wajah. Ada kemungkinan peningkatan kadar protein dalam urin tanpa menunjukkan gejala sama sekali. Jika proteinuria adalah bagian dari preeklamsia, gejala lain dapat berkembang, termasuk sakit kepala dan mual. Komplikasi dari preeklamsia termasuk pemisahan prematur plasenta dari rahim, stroke, dan, jarang, kematian.

Protein dalam urin menyebabkan masalah karena merupakan protein yang telah disaring oleh ginjal dari darah. Gejala proteinuria sebenarnya disebabkan oleh rendahnya kadar protein penting dalam bagian plasma darah. Ketika seseorang mengembangkan proteinuria, ginjal tidak memegang protein dalam plasma dengan benar, dan keluar dari tubuh sebagai limbah. Ini muncul sebagai peningkatan kadar protein dalam urin.

Perawatan prenatal dini adalah cara paling efektif untuk mendiagnosis proteinuria pada kehamilan. Pada setiap kunjungan, tes dipstik urin diberikan, yang akan mengingatkan dokter akan peningkatan kadar protein dalam urin. Individu yang berusia di atas 35 tahun, obesitas, mengharapkan anak kembar, atau memiliki riwayat penyakit ginjal, tekanan darah tinggi, atau diabetes berada pada peningkatan risiko preeklamsia dan proteinuria yang menyertainya. Diet sehat dan perawatan pranatal dini dapat mengurangi risiko mengembangkan kondisi ini.