Tendon Achilles adalah tendon yang menghubungkan tumit dengan otot betis. Tergantung pada jenis cederanya, ada sejumlah pilihan untuk merawat tendon Achilles yang cedera. Dalam kebanyakan kasus, orang dengan cedera tendon Achilles akan disarankan untuk mengurangi aktivitas atletik mereka, menghindari peregangan keras, es tendon, dan minum obat pereda nyeri yang dijual bebas. Terapi fisik atau bahkan pembedahan mungkin direkomendasikan dalam kasus-kasus terburuk.
Salah satu langkah pertama untuk merawat tendon Achilles yang cedera adalah dengan beristirahat. Meskipun kebanyakan orang tidak perlu benar-benar tidak aktif, mereka akan didorong untuk berhenti berpartisipasi dalam aktivitas yang menyebabkan cedera selama beberapa minggu atau lebih. Selain itu, orang-orang akan disarankan untuk tidak berpartisipasi dalam aktivitas yang mirip dengan aktivitas yang menyebabkan cedera. Mereka juga mungkin diminta untuk menghindari bukit, untuk melanjutkan latihan apa pun secara bertahap, dan untuk berpartisipasi dalam aktivitas dengan intensitas yang lebih rendah sampai cederanya sembuh.
Langkah selanjutnya dalam merawat tendon Achilles yang cedera adalah menghindari peregangan yang keras. Peregangan harus lembut. Terapi es dan pijat sering direkomendasikan sebagai bagian dari proses penyembuhan juga. Secara umum, yang terbaik adalah mengompres dan memijat cedera selama sepuluh hingga 20 menit, terutama setelah orang yang cedera melakukan olahraga. Selain itu, obat pereda nyeri yang dijual bebas mungkin direkomendasikan untuk membantu mengatasi rasa sakit atau nyeri tekan di area tendon Achilles.
Terapi fisik mungkin berguna untuk perawatan tendon Achilles yang cedera dalam beberapa kasus. Terapis fisik dapat mengevaluasi cedera dan mengajari orang tersebut serangkaian latihan yang dirancang untuk memperkuat tendon. Terapis fisik juga dapat menginstruksikan pasien untuk memperkuat otot-otot lain, seperti paha depan atau paha belakang, dengan harapan mengurangi jumlah stres yang ditempatkan pada tendon Achilles. Kadang-kadang terapis dapat menggunakan ultrasound atau stimulasi listrik untuk merawat tendon Achilles yang terluka juga.
Dalam kasus terburuk, pembedahan mungkin direkomendasikan untuk merawat tendon Achilles yang cedera. Ini biasanya ditunjukkan jika tendon pecah atau terlepas sepenuhnya dari tumit atau otot betis. Melalui operasi, tendon dapat dijahit kembali atau disambungkan kembali ke tulang tumit atau betis. Beberapa orang tidak dapat menjalani operasi karena kondisi kesehatan lainnya. Dalam kasus tersebut, pasien biasanya akan dipasangi gips selama sekitar enam bulan atau sampai tendon sembuh