Hubungan antara kortikosteroid dan jerawat adalah bahwa kortikosteroid kadang-kadang digunakan untuk mengobati kondisi tersebut. Jika pasien menderita jerawat parah, yang ditandai dengan kista dan nodul dengan diameter lebih dari 1/5 inci (5 milimeter), suntikan kortikosteroid sering digunakan sebagai pengobatan. Steroid mengandung sifat anti-inflamasi dan oleh karena itu dapat digunakan untuk mengurangi peradangan yang terlihat pada jerawat. Beberapa dokter dan studi klinis menunjukkan bahwa kortikosteroid sebenarnya dapat memperburuk atau menyebabkan jerawat, tetapi klaim ini diperdebatkan dengan hangat. Suatu kondisi yang dikenal sebagai jerawat kortikosteroid dapat bermanifestasi pada remaja yang diobati dengan kortikosteroid, tetapi ini biasanya dapat diatasi dengan pengurangan dosis.
Dalam kebanyakan kasus, hubungan antara kortikosteroid dan jerawat adalah bahwa kortikosteroid digunakan untuk mengurangi peradangan yang disebabkan oleh jerawat. Steroid biasanya digunakan untuk mengurangi peradangan, dan bagian kulit yang terkena jerawat mengalami peradangan yang menyakitkan di sekitar pori-pori yang tersumbat. Banyak pengobatan jerawat non-steroid yang tersedia, tetapi kortikosteroid biasanya memberikan hasil yang lebih cepat, yang dapat meningkatkan moral pasien dan membuat mereka lebih bersedia untuk melanjutkan pengobatan. Kortikosteroid juga dapat mengurangi kemungkinan jaringan parut akibat jerawat parah.
Jerawat parah sering ditandai dengan kista atau nodul besar yang mulai relatif jauh di dalam kulit. Kista ini bisa menyakitkan bagi pasien, dan seringkali tidak sedap dipandang dan menyebabkan bekas luka. Hubungan antara keduanya berarti suntikan kortikosteroid langsung ke daerah yang terkena dapat mengurangi peradangan dan mempercepat penyembuhan. Setelah kista atau nodul disuntik dengan kortikosteroid, peradangan berkurang, mengurangi rasa sakit yang dirasakan pasien, dan benjolan mulai sembuh. Perawatan topikal seringkali tidak berguna untuk memerangi jerawat parah karena peradangan dimulai terlalu dalam di kulit.
Terlepas dari hubungan yang umumnya positif antara kortikosteroid dan jerawat, obat tersebut diketahui memperburuk jerawat dalam beberapa kasus. Hal ini terutama terlihat pada kasus remaja dan dapat menyebabkan jerawat kortikosteroid, yang pada dasarnya berarti bahwa obat tersebut menyebabkan lebih banyak jerawat pada pasien. Pengurangan dosis biasanya cukup untuk mengatasi masalah ini karena obat sering diperlukan untuk mengobati kondisi lain. Beberapa penelitian juga menunjukkan kemungkinan hubungan antara menghirup kortikosteroid dan jerawat.
Kortison, salah satu jenis kortikosteroid, dibuat secara alami di dalam tubuh. Ini berarti bahwa sangat kecil kemungkinan pasien akan alergi atau menderita reaksi yang merugikan. Kortikosteroid dan jerawat karena itu biasanya dapat dikombinasikan dengan sedikit perhatian untuk efek samping. Ada kemungkinan pasien akan mengalami daerah yang terkena tenggelam ke dalam kulit seperti kawah, reaksi yang dikenal sebagai atrofi. Ini biasanya hilang dalam beberapa bulan.