Konjungtivitis bakteri, lebih dikenal sebagai mata merah, adalah jenis infeksi mata yang menular. Gejala umum termasuk mata merah, gatal, berair. Pasien juga mungkin mengalami rasa sakit dan pengerasan kulit di sekitar bulu mata, membuat mata sulit untuk dibuka. Pilihan pengobatan konjungtivitis bakteri termasuk penggunaan obat oral, salep topikal, atau obat tetes mata. Pilihan pengobatan konjungtivitis bakteri alami termasuk penggunaan kantong teh, madu, atau susu hangat.
Tetes mata antibiotik adalah jenis utama pengobatan konjungtivitis bakteri. Obat tetes mata ini biasanya ditempatkan ke mata yang terkena setiap empat jam. Karena obat tetes mata mengandung antibiotik, penting untuk menggunakan obat persis seperti yang ditentukan, bahkan jika gejalanya mulai membaik. Obat tetes mata antibiotik umumnya digunakan selama sekitar satu minggu.
Salep antibiotik adalah jenis lain dari pengobatan konjungtivitis bakteri. Obat ini dapat diresepkan sendiri atau dalam kombinasi dengan obat tetes mata antibiotik. Seperti halnya dengan jenis perawatan antibiotik lainnya, obat ini harus digunakan persis seperti yang ditentukan oleh dokter. Antibiotik oral kadang-kadang diresepkan untuk kondisi ini, terutama jika ada infeksi di tempat lain di tubuh juga.
Meskipun penting untuk menemui dokter jika dicurigai mata merah, ada beberapa pilihan pengobatan konjungtivitis bakteri yang dapat digunakan di rumah untuk membantu membuat pasien lebih nyaman. Misalnya, kompres hangat yang digunakan beberapa kali sehari dapat membantu melunakkan bahan berkerak yang disebabkan oleh drainase mata yang berlebihan, sehingga memudahkan untuk menjaga kebersihan mata. Tetes mata saline dapat digunakan beberapa kali sehari untuk membantu menenangkan mata, terutama jika beberapa bahan berkerak telah menyerang mata.
Bagian penting dari pengobatan konjungtivitis bakteri termasuk mengambil tindakan pencegahan kebersihan yang tepat sehingga infeksi tidak menyebar ke orang lain. Sangat penting untuk sering mencuci tangan, terutama setelah menyentuh wajah. Penting juga bahwa pasien tidak berbagi kain cuci atau handuk dengan orang lain. Tisu sekali pakai harus digunakan bila memungkinkan, dan tisu bekas tidak boleh disentuh oleh siapa pun selain orang yang terinfeksi. Jika ada tetes mata antibakteri yang tertinggal setelah pengobatan berakhir, obat tersebut harus dibuang.
Beberapa pasien lebih memilih pilihan pengobatan konjungtivitis bakteri alami. Obat pencuci mata buatan sendiri mungkin mengandung air yang dicampur dengan beberapa tetes madu, karena madu diketahui memiliki kualitas antibakteri. Susu hangat dapat diganti dengan air untuk kualitas tambahan yang menenangkan. Menempatkan kantong teh dingin di atas mata yang terkena dapat memberikan sensasi yang menenangkan dan membantu mengurangi peradangan dan gatal.