Irritable Bowel Syndrome (IBS) adalah gangguan pencernaan dengan gejala yang meliputi diare, sembelit, kram perut, dan gas. Penelitian menunjukkan bahwa hingga 20 persen orang memiliki IBS. Minyak peppermint telah lama digunakan sebagai obat rumahan untuk IBS, dan beberapa studi klinis telah menyimpulkan bahwa minyak peppermint untuk IBS adalah pengobatan yang efektif untuk gangguan tersebut. Dalam beberapa kasus, minyak peppermint terbukti lebih efektif daripada obat anti-kejang yang diresepkan secara tradisional.
Sebuah studi yang dilakukan oleh American College of Gastroenterology menyimpulkan bahwa 26 persen pasien yang diberi minyak peppermint untuk IBS menemukan tingkat kelegaan dari gejala mereka. Satu laporan dalam American Family Physician Journal yang ditinjau sejawat sampai pada kesimpulan yang sama dan merekomendasikan minyak peppermint sebagai alternatif yang layak untuk obat resep dalam pengobatan IBS. Laporan tersebut menunjukkan bahwa lebih banyak penelitian diperlukan untuk secara definitif menunjukkan bahwa minyak peppermint bekerja, tetapi hasil awal menunjukkan bahwa minyak itu pantas untuk dicoba.
Minyak peppermint dapat dibeli sebagai minyak cair atau dijual dalam bentuk kapsul. Ini adalah obat bebas, tanpa resep yang diperlukan. Peserta dalam satu penelitian menelan 200 miligram dua hingga tiga kali sehari dalam bentuk kapsul, sementara anggota kelompok kontrol menerima kapsul plasebo. Dalam penelitian itu, minyak peppermint terbukti meredakan setidaknya gejala IBS ringan.
Sindrom iritasi usus biasanya mengambil salah satu dari dua jalur. Ini terutama dapat menyebabkan sembelit atau dapat menyebabkan diare parah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan minyak peppermint untuk IBS paling efektif pada kelompok yang mengalami diare berat.
Mereka yang menderita sindrom iritasi usus besar dengan diare sering mengeluh kembung, sakit perut, dan sering pergi ke kamar kecil. Rencana hidup terbentuk di sekitar kapan orang tersebut akan makan dan seberapa jauh dari toilet terdekat setiap aktivitas akan dilakukan. Sebanyak satu dari lima orang di seluruh dunia menderita gangguan tersebut. Sindrom ini seringkali terbukti sulit diobati dengan obat tradisional.
Minyak peppermint telah digunakan sebagai obat herbal untuk berbagai penyakit sepanjang sejarah. Ini berasal dari persilangan antara spearmint dan watermint dan digunakan dalam banyak resep herbal. Meskipun dapat ditemukan di toko dalam bentuk cair, kebanyakan orang yang menggunakan minyak peppermint untuk IBS meminumnya dalam bentuk kapsul.
Kapsul minyak peppermint direkomendasikan daripada cairan karena cairan terkadang menyebabkan mulas. Ketika digunakan dalam dosis kecil untuk IBS, minyak peppermint dianggap aman, meskipun dapat menyebabkan mual atau reaksi alergi. Terlalu banyak minyak peppermint dapat membahayakan ginjal. Pasien dengan IBS harus berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai rezim minyak peppermint untuk gejala mereka.