Liontin chakra adalah perhiasan bergaya yang dikenakan pada kalung untuk membantu menyeimbangkan satu atau lebih dari tujuh pusat energi utama tubuh. Orang yang berlatih penyembuhan atau penyeimbangan chakra mengatakan bahwa setiap pusat energi tubuh, atau chakra, berhubungan dengan warna tertentu. Setiap warna memiliki getaran yang berbeda, dan memakai batu permata dikatakan memanfaatkan getaran warna tertentu batu untuk membantu menyeimbangkan chakra yang sesuai dan memberikan pemakainya kesejahteraan emosional dan fisik. Meskipun setiap warna batu membawa energi yang berbeda, menggunakan ketujuh warna dalam liontin chakra dikatakan dapat menyeimbangkan semua chakra.
“Chakra” adalah kata Sansekerta yang berarti pusaran atau roda. Chakra pertama kali disebutkan dalam teks-teks Hindu kuno dan mengacu pada tujuh pusat energi utama tubuh. Pusat energi ini, seperti pusaran, menarik informasi dan energi dari sekitarnya. Chakra juga mengeluarkan energi, dan memberikan aura tersendiri bagi setiap orang. Gangguan atau penyumbatan chakra dikatakan menyebabkan masalah emosional dan fisik.
Meskipun setiap orang memiliki ratusan chakra, ada tujuh chakra utama. Ini terkait dengan tujuh kelenjar endokrin tubuh dan disejajarkan di sepanjang tulang belakang. Liontin chakra biasanya menggunakan tujuh batu permata, mewakili tujuh chakra utama, diatur dalam garis lurus dalam urutan yang sama dengan chakra yang ditemukan di tubuh. Sebuah batu ungu yang melambangkan cakra mahkota di bagian atas kepala ditempatkan di bagian atas liontin, dengan enam batu cakra yang tersisa diatur secara berurutan di bawahnya.
Seseorang yang ingin memperkuat satu chakra dapat memakai liontin dengan batu chakra tunggal. Misalnya, cakra jantung dikaitkan dengan tekanan darah tinggi, asma, dan ketegangan otot. Cakra jantung dikatakan diperkuat dan diseimbangkan dengan getaran warna hijau, sehingga seseorang dengan masalah kesehatan ini dapat memilih liontin chakra dengan satu zamrud atau batu giok untuk membantu chakra jantung.
Liontin chakra yang menggabungkan ketujuh batu warna mengikuti batu ungu dengan batu nila, biru, hijau, kuning, oranye dan merah. Batu-batu ini mewakili mahkota, alis, tenggorokan, jantung, ulu hati, limpa dan akar. Ada berbagai batu permata yang dapat digunakan untuk setiap warna. Misalnya, chakra akar, yang berhubungan dengan kelenjar adrenal, dapat diseimbangkan dengan menggunakan batu rubi, jasper merah, atau batu akik api. Cakra alis, yang berhubungan dengan kelenjar pituitari, dapat diseimbangkan dengan menggunakan batu safir, azurit, atau lapis lazuli.