Apa Obat Umum untuk Gangguan Obsesif Kompulsif?

Gangguan obsesif kompulsif, sejenis gangguan kecemasan, biasanya diobati dengan obat antidepresan. Meskipun dokter mungkin meresepkan berbagai obat untuk mengobati gangguan obsesif kompulsif, clomipramine, fluvoxamine, dan fluoxetine adalah yang paling umum. Demikian juga, paroxetine dan sertraline sering digunakan untuk mengobati kondisi tersebut. Tujuan pengobatan dengan antidepresan ini adalah untuk meningkatkan kadar zat kimia otak yang disebut serotonin, karena kadar serotonin mungkin lebih rendah pada individu yang memiliki gangguan obsesif kompulsif.

Sementara banyak antidepresan ada yang dapat membantu mereka yang berurusan dengan gangguan obsesif kompulsif, satu kelas antidepresan tertentu menonjol sebagai yang paling sering diresepkan. Dokter paling sering meresepkan inhibitor reuptake serotonin selektif untuk gangguan ini. Mereka bekerja dengan meningkatkan zat kimia otak yang disebut serotonin. Peningkatan serotonin dikatakan membantu mengurangi gejala gangguan obsesif kompulsif. Beberapa obat trisiklik, yang meningkatkan kadar norepinefrin dan serotonin di otak seseorang, dapat membantu juga tetapi menyebabkan lebih banyak efek samping.

Daftar obat yang paling umum untuk gangguan obsesif kompulsif mencakup lima obat yang berbeda. Mereka termasuk clomipramine, fluvoxamine, fluoxetine, paroxetine, dan sertraline. Dengan pengecualian clomipramine, obat-obatan ini adalah inhibitor reuptake serotonin selektif. Clomipramine adalah antidepresan trisiklik.

Meskipun menggunakan obat yang paling umum untuk gangguan obsesif kompulsif biasanya terbukti efektif, memilih obat yang tepat bisa jadi sulit. Satu obat mungkin bekerja sangat baik untuk satu pasien tetapi gagal mengendalikan gejala yang lain. Seringkali, dokter mengganti obat sampai mereka menemukan pilihan yang terbukti paling efektif untuk pasien. Dalam beberapa kasus, menggabungkan obat bekerja, dan beberapa dokter bahkan menggunakan kombinasi obat antidepresan dan anti-psikotik untuk merawat pasien mereka. Selain itu, psikoterapi mungkin terbukti membantu bila digunakan bersama dengan obat-obatan untuk gangguan obsesif kompulsif.

Kelembutan adalah salah satu alasan utama inhibitor reuptake serotonin selektif begitu populer sebagai obat untuk gangguan obsesif kompulsif; antidepresan trisiklik biasanya jauh lebih keras pada tubuh. Namun, inhibitor reuptake serotonin selektif dapat menyebabkan efek samping, seperti mual, berkeringat, dan sulit tidur. Beberapa orang juga mengalami penurunan nafsu seksual saat minum obat ini. Selain potensi efek samping obat untuk gangguan obsesif kompulsif, efek berbahaya juga dapat terjadi ketika seseorang menggunakannya dalam kombinasi dengan obat lain. Untuk alasan ini, dokter sering menyarankan pasien gangguan obsesif kompulsif untuk berkonsultasi dengan mereka sebelum mengonsumsi obat bebas atau resep baru.