Kelasi logam berat adalah proses pemberian agen pengkelat untuk menghilangkan logam berat dari aliran darah. Terapi khelasi yang paling banyak digunakan melibatkan pemberian asam etilendiamintetraasetat, yang biasa disebut EDTA, yang bertindak sebagai zat pengikat untuk menghilangkan logam berat dari tubuh. Contoh keracunan logam berat sering diakibatkan oleh paparan merkuri dan timbal. Seperti halnya prosedur medis atau aplikasi terapi, ada efek samping yang terkait dengan kelasi logam berat.
Kehadiran logam berat dapat berdampak buruk pada semua sistem tubuh manusia. Ketika logam tetap tubuh, itu mengkompensasi dan membuat substitusi. Misalnya, mineral yang biasanya diperoleh melalui diet digantikan oleh keberadaan logam berat. Efek samping lainnya termasuk penghancuran sel dan gangguan komunikasi sel di seluruh tubuh. Toksisitas logam berat telah dikaitkan dengan beberapa kondisi kesehatan, termasuk attention deficit/hyperactivity disorder (ADHD), Alzheimer, dan autisme.
Keracunan merkuri, juga dikenal sebagai mercurialism atau hydrargyria, sering disebabkan oleh konsumsi ikan yang terkontaminasi merkuri. Kehadiran kadar merkuri yang beracun dapat menyebabkan perkembangan sindrom neurologis yang disebut penyakit Minamata, serta sindrom Hunter-Russell. Pada anak-anak, keracunan merkuri dapat menyebabkan acrodynia, juga dikenal sebagai penyakit merah muda, yang ditandai dengan perubahan warna merah muda pada tangan dan kaki disertai rasa sakit.
Gejala keracunan merkuri biasanya termasuk kurangnya koordinasi, perubahan suasana hati yang jelas, dan gangguan sensorik, yaitu masalah penglihatan, pendengaran, dan bicara. Jenis dan tingkat keparahan gejala tergantung pada rute dan durasi paparan. Dalam kasus yang lebih ekstrim, keracunan merkuri dapat menyebabkan kelumpuhan, kegilaan, atau koma. Perkembangan keparahan gejala dapat terjadi dalam beberapa minggu setelah paparan awal.
Pada orang dewasa, keracunan timbal paling sering terjadi akibat pajanan di tempat kerja. Anak-anak biasanya terpapar timbal dari serpihan cat bertimbal, cat itu sendiri, atau debu yang tercipta selama pembersihan cat timbal di rumah. Gejala paparan pada anak-anak dan orang dewasa termasuk perubahan kepribadian, sakit kepala, dan gangguan pencernaan yang ditandai dengan muntah dan sakit perut.
Terapi khelasi logam berat pertama kali digunakan sebagai pengobatan untuk keracunan logam berat pada tahun 1940-an. Perawatan ini melibatkan beberapa pemberian EDTA intravena untuk mengekstrak racun dari aliran darah. Dilakukan di lingkungan medis, seperti kantor dokter atau rumah sakit, setiap sesi terapi khelasi dapat berlangsung dari satu hingga tiga jam.
EDTA, juga disebut Asam Edetat dan Edetat, adalah padatan tidak berwarna, larut dalam air yang pada dasarnya mengikat dirinya sendiri ke ion logam yang ada dalam aliran darah, membentuk senyawa yang diekskresikan dalam urin dan tinja. Efektivitas pengolahan EDTA diukur dengan jumlah logam berat yang dibuang melalui limbah tubuh. Durasi terapi khelasi logam berat tergantung pada jumlah logam berat yang ada, di mana logam disimpan dalam tubuh, dan agen khelasi yang digunakan. Agen khelasi lainnya yang kurang umum digunakan termasuk tartrat, fosfat, dan sitrat. Efek samping dari terapi khelasi logam berat termasuk iritasi kulit lokal, diare, dan sakit kepala.