Efek samping kortikosteroid yang paling umum bervariasi tergantung pada jenis steroid yang digunakan. Kortikosteroid oral cenderung menyebabkan lebih banyak efek samping daripada bentuk obat lain, seperti kortikosteroid topikal atau versi inhalasi, karena obat menyebar ke seluruh tubuh. Efek samping kortikosteroid oral yang umum termasuk peningkatan tekanan darah serta glaukoma dan timbunan lemak di daerah perut. Kulit tipis adalah efek samping umum lainnya yang dapat terjadi dengan penggunaan kortikosteroid topikal dan oral.
Salah satu efek samping kortikosteroid yang umum adalah penumpukan tekanan di mata, atau glaukoma. Risiko efek samping ini lebih besar pada pasien yang memiliki riwayat penyakit dalam keluarga atau menderita kelainan jaringan ikat, seperti rheumatoid arthritis. Pasien dengan diabetes juga memiliki peningkatan risiko glaukoma. Efek samping lain dari kortikosteroid oral yang mungkin terjadi setelah penggunaan jangka panjang adalah penumpukan katarak di mata.
Peningkatan tekanan darah adalah efek samping umum lainnya dari obat kortikosteroid oral. Dengan penggunaan jangka panjang, pasien juga dapat melihat peningkatan kadar gula darah. Retensi cairan dan peningkatan berat badan adalah efek samping kortikosteroid lainnya. Seiring dengan penambahan berat badan, banyak pasien melihat penumpukan timbunan lemak di daerah perut dan leher.
Sementara efek samping kortikosteroid inhalasi atau topikal kurang meresap, masih ada beberapa efek samping yang umum. Seorang pasien yang menggunakan kortikosteroid inhalasi untuk mengobati asma dapat mengalami iritasi di tenggorokan, yang dapat menyebabkan suara serak atau batuk. Untuk mencegah efek samping kortikosteroid ini, pasien harus berkumur setelah menggunakan inhaler.
Baik obat topikal maupun oral dapat menyebabkan kulit menjadi lebih tipis, terutama dengan penggunaan yang lama. Obat-obatan oral dapat membuat kulit lebih mudah memar dan dapat memperlambat waktu yang diperlukan untuk menyembuhkan luka sayatan atau luka lainnya. Menggunakan kortikosteroid topikal untuk jangka waktu yang lama dapat menyebabkan lesi atau tanda merah terbentuk pada kulit.
Seorang pasien dapat mengambil beberapa langkah untuk mengurangi efek samping kortikosteroid yang paling umum. Jika obat diperlukan untuk mengobati asma, ia dapat memilih untuk menggunakan bentuk inhalasi, yang mengalir langsung ke paru-paru, daripada bentuk oral, yang menyebar ke seluruh tubuh. Beberapa pasien menggunakan obat dengan dosis sangat rendah untuk menghindari efek samping sementara yang lain menggunakan obat hanya untuk waktu yang singkat.