Apa itu Kantung Kolostomi?

Kantung kolostomi atau sistem kantung ostomi adalah kantong plastik kecil yang digunakan untuk menampung tinja atau limbah biologis lainnya dari pasien yang telah menjalani prosedur medis atau yang menderita kondisi yang tidak memungkinkan pembuangan limbah secara normal. Kantung kolostomi tipikal mencakup kantung pengumpul yang terpasang pada pelat pemasangan atau pelat dasar melalui segel kedap udara dan air. Pelat pemasangan dilekatkan pada stoma pasien, sebuah lubang di permukaan perut tempat feses meninggalkan usus besar. Pasien dengan kantong kolostomi dapat menjalani gaya hidup normal dan aktif dengan sedikit penyesuaian pada rutinitas harian mereka.

Kolostomi adalah prosedur medis paling umum yang mengharuskan pasien menggunakan kantong kolostomi. Dalam beberapa kasus, bagian usus besar diangkat karena kanker usus besar. Tidak mungkin lagi bagi pasien untuk mengeluarkan tinjanya melalui anus, dan stoma dibuat untuk tujuan ini.

Terkadang kebutuhan akan stoma dan kantong kolostomi bersifat sementara. Ini sering terjadi ketika bagian usus besar yang terkena hanya perlu diistirahatkan selama penyembuhan. Anak-anak yang menjalani operasi untuk mengangkat tumor panggul mungkin harus memakai kantong kolostomi sebelum prosedur.

Ada beberapa jenis dan ukuran kantong kolostomi. Kantong terbuka memungkinkan isinya dikeringkan melalui lubang di bagian bawah. Sebaliknya, kantong tertutup harus dibuang dan diganti jika sudah penuh.

Kantung kolostomi adalah sistem satu atau dua bagian. Sistem one-piece mencakup kantong dan penghalang kulit perekat bersama-sama. Kantong dua bagian dapat dilepas tanpa melepas alas pemasangan. Basis pemasangan biasanya dibuat dengan pektin atau bahan organik lainnya.

Seorang pasien yang membutuhkan kantong kolostomi harus mengosongkan dan mengganti kantong. Kantong biasanya dikosongkan setelah sepertiga sampai setengah penuh dan pasien dapat memeras isinya ke dalam toilet. Setelah kantong dikuras, pemakainya cukup membersihkan ujungnya dengan kertas toilet dan menutup kembali ujungnya sesuai dengan instruksi pabrik atau pengasuhnya.

Lamanya pasien dapat memakai kantong sebelum menggantinya tergantung pada beberapa faktor. Jenis kantong kolostomi, jumlah tinja, dan diet pasien dipengaruhi berapa lama kantong dapat dipakai sebelum perlu diganti. Pasien harus mengikuti instruksi pengasuh mereka sehubungan dengan frekuensi penggantian kantong.
Seorang pasien dengan kantong kolostomi bisa makan makanan normal. Serat penting untuk dimasukkan karena dapat membantu mencegah sembelit. Menghindari makanan seperti telur, ikan, dan kembang kol dapat mengurangi bau dan gas. Mengkonsumsi antara delapan dan sepuluh gelas air sehari juga dapat membantu menjaga kenyamanan buang air besar.