Tips terbaik untuk manajemen hipokalsemia termasuk mendapatkan cukup kalsium dari makanan dan vitamin D dari makanan atau sinar matahari. Jika manajemen hipokalsemia diperlukan karena penyakit, pengobatan tergantung pada penyebab dan tingkat keparahan gangguan dan kadar kalsium darah. Penatalaksanaan hipokalsemia pada kasus akut dapat mengancam jiwa, memerlukan suplementasi intravena untuk mengembalikan keseimbangan elektrolit dan mencegah gagal jantung.
Hipokalsemia merupakan ketidakseimbangan kimia atau gangguan metabolisme yang mungkin disebabkan oleh penyakit. Hormon paratiroid dan vitamin D mengatur kadar kalsium normal dalam darah, ginjal, tulang, dan saluran usus. Hormon ini memungkinkan penyerapan kembali kalsium di ginjal dan melepaskannya ke tulang. Regulasi kalsium sangat penting untuk fungsi normal tubuh manusia.
Gejala yang menunjukkan perlunya manajemen hipokalsemia mungkin termasuk sesak napas, kram otot, dan mati rasa atau kesemutan pada ekstremitas. Dalam kasus kronis, gigi mungkin membusuk. Efek lain dari gangguan ini termasuk katarak, kulit dan rambut kering, psoriasis, dan kuku rapuh. Jika gejalanya ringan, manajemen hipokalsemia dapat dicapai dengan suplemen kalsium oral, dengan atau tanpa vitamin D.
Penyebab hipokalsemia termasuk pankreatitis, gangguan pencernaan, dan penyakit hati. Penyalahgunaan alkohol dapat menyebabkan sirosis hati dan memerlukan manajemen hipokalsemia melalui suplemen oral atau intravena. Beberapa pasien luka bakar dan pasien malnutrisi menunjukkan perubahan kadar kalsium dalam darah, yang memerlukan penggantian. Beberapa bentuk kanker dan masalah tiroid juga dapat mengganggu kadar kalsium normal.
Ketika manajemen hipokalsemia terjadi di ruang gawat darurat, dokter menggunakan berbagai bentuk kalsium, berdasarkan hasil tes darah. Kadar fosfor dan magnesium mempengaruhi penyerapan kalsium, terutama pada kasus gagal ginjal. Cairan intravena yang mengandung keseimbangan elektrolit yang tepat ditentukan berdasarkan kasus per kasus.
Makanan kaya kalsium termasuk susu dan produk susu seperti keju. Mineral ini juga ditemukan pada tahu dan salmon. Beberapa produk makanan, seperti jus jeruk dan sereal kering, diperkaya dengan kalsium dan vitamin D. Vitamin D juga bisa berasal dari ikan dan susu kedelai.