Salep mata kloramfenikol adalah resep antibiotik topikal yang digunakan untuk mengobati sejumlah infeksi mata parah yang berbeda. Obat ini sangat efektif, tetapi reaksi alergi yang serius dan efek samping lain yang merugikan dapat terjadi. Dokter memesan salep ini untuk kasus infeksi yang tidak berkurang dengan obat lain yang kurang berbahaya. Kebanyakan pasien yang menggunakan salep secara teratur mengalami kelegaan penuh dari gejala mereka dalam waktu satu sampai dua minggu.
Agen antibiotik dalam salep mata kloramfenikol efektif membunuh strain staphylococci, streptococci, Escherichia coli, dan beberapa bakteri lain yang kurang umum. Ia bekerja dengan menyusup ke sel bakteri dan mengganggu sintesis protein, proses yang diperlukan bakteri untuk mereplikasi DNA mereka, bereproduksi, dan menyebar. Bakteri yang ada akhirnya kedaluwarsa, dan gejala iritasi mata, penglihatan kabur, kemerahan, dan robek akan berkurang.
Sebelum meresepkan salep mata kloramfenikol, dokter biasanya mencoba mengobati infeksi dengan antibiotik oral dan obat tetes mata yang menenangkan. Pasien yang gejalanya menetap atau memburuk selama beberapa hari dapat dirujuk ke spesialis mata, yang dapat menentukan apakah salep akan menjadi pilihan yang baik. Seorang spesialis dapat menentukan jumlah dosis yang tepat berdasarkan jenis bakteri yang terlibat, usia pasien, dan tingkat keparahan gejala. Kebanyakan orang dewasa diinstruksikan untuk mengoleskan obat setebal setengah inci (sekitar 1.25 sentimeter) langsung pada mata setiap tiga jam. Anak-anak umumnya perlu menggunakan sekitar setengah jumlah salep dalam setiap pemberian.
Salep mata kloramfenikol tersedia dalam tabung plastik yang dapat diremas dengan ujung aplikasi. Berhati-hatilah untuk tidak menyentuh mata dengan ujungnya, pengguna memegang kelopak mata bawahnya ke bawah dan menekan jumlah yang sesuai ke bagian bawah mata. Setelah mengoleskan salep, mata harus ditutup selama beberapa detik untuk menyebarkannya ke seluruh permukaan. Pasien biasanya diinstruksikan untuk tetap menggunakan salep sampai gejala benar-benar hilang selama dua atau tiga hari untuk memastikan infeksi hilang.
Efek samping yang paling umum dari salep mata kloramfenikol adalah sensasi terbakar atau perih ringan setelah aplikasi. Kadang-kadang, salep sementara dapat memperburuk iritasi dan gejala mata lainnya. Risiko yang jarang namun serius saat menggunakan salep adalah perkembangan kelainan darah yang berpotensi fatal, termasuk anemia aplastik dan trombositopenia. Pengenceran darah dan penipisan oksigen dapat sangat merusak jantung, paru-paru, dan otak. Risiko kelainan darah sangat rendah, tetapi kebanyakan dokter masih melakukan tes darah secara teratur selama perawatan untuk memastikan masalah tidak muncul.