Banyak orang yang menggunakan lorazepam, obat anti-kecemasan, tidak mengalami efek samping. Namun, dalam beberapa kasus, efek samping lorazepam yang umum termasuk pusing, sakit kepala, atau kelemahan. Efek samping lorazepam yang lebih serius termasuk perubahan suasana hati atau kehilangan ingatan. Beberapa orang mungkin juga mengalami reaksi alergi terhadap obat tersebut.
Lorazepam dapat diresepkan untuk pasien yang menderita kecemasan. Obat dapat meningkatkan cara asam gamma-aminobutyric, atau GABA, mempengaruhi otak, menenangkan saraf seseorang dan mengurangi tanda-tanda kecemasan. Pasien yang menderita mual setelah menerima kemoterapi, mengalami insomnia, atau mengalami penarikan alkohol juga dapat mengambil manfaat dari lorazepam.
Efek samping lorazepam yang paling umum adalah ringan. Mereka termasuk kantuk atau sedasi, yang mempengaruhi sekitar 16 persen pasien, serta pusing dan perasaan tidak stabil. Beberapa pasien mungkin mengalami depresi atau kesulitan tidur ketika mereka menggunakan lorazepam.
Efek samping lorazepam umum tetapi ringan lainnya termasuk sembelit, mual, atau perubahan buang air kecil. Seseorang mungkin mengalami kesulitan buang air kecil atau merasa perlu sering buang air kecil. Dia mungkin mengalami perubahan nafsu makan dan dorongan seks juga.
Sementara efek samping lorazepam biasanya hilang dengan sendirinya jika memang terjadi, pasien harus memberi tahu dokternya jika efek samping itu berlanjut atau mengganggu kehidupan sehari-harinya. Dokternya mungkin mengubah dosis obat atau mengganti obatnya. Jika pasien mengalami efek samping yang parah, dia harus segera menghubungi dokternya.
Efek samping yang serius dari lorazepam termasuk demam, kulit dan mata kuning, dan tremor. Beberapa orang mungkin mengalami perubahan gaya berjalan dan mulai berjalan dengan terhuyung-huyung. Efek samping lorazepam serius lainnya termasuk kesulitan bernapas dan ruam.
Tanda-tanda reaksi alergi terhadap lorazepam termasuk kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, dan sesak di dada. Seorang pasien harus memberi tahu dokternya tentang alergi apa pun yang dia miliki sebelum diberi resep obat untuk mengurangi risiko reaksi alergi. Dia juga harus memberi tahu dokternya tentang obat lain yang dia pakai, termasuk vitamin dan obat bebas, untuk mengurangi risiko interaksi obat.
Dalam beberapa kasus, seseorang akan mengembangkan ketergantungan pada lorazepam, terutama setelah penggunaan jangka panjang. Ketika dia menghentikan penggunaan obat, dia mungkin menderita efek samping, terutama jika dia tidak melepaskan diri dari obat dan berhenti meminumnya secara tiba-tiba. Efek penghentian tiba-tiba lorazepam termasuk tremor, kejang, dan kram otot.