Dispraksia adalah suatu kondisi di mana pasien mengalami kesulitan dalam merencanakan gerakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan baru. Seringkali, pasien ini mengalami kesulitan melakukan tugas-tugas biasa, seperti berbicara, berjalan, atau bahkan duduk di kursi. Karena dyspraxia seringkali sulit untuk didiagnosis, seringkali tidak diobati sampai dewasa. Setelah dyspraxia pada orang dewasa akhirnya diidentifikasi, ada bentuk pengobatan khusus yang terbukti sangat efektif. Beberapa bentuk pengobatan untuk dispraksia pada orang dewasa ini termasuk terapi okupasi, terapi wicara dan bahasa, dan pelatihan motorik perseptual, yang merupakan semacam kombinasi dari terapi okupasi dan wicara.
Salah satu bentuk pengobatan yang paling umum untuk dyspraxia pada orang dewasa adalah terapi okupasi. Biasanya, ini paling efektif bila diresepkan untuk orang dewasa yang menderita dispraksia yang lebih fisik. Seringkali, terapis okupasi akan melakukan perjalanan dengan pasien melalui kegiatan sehari-hari mereka dalam upaya untuk mengamati di daerah mana pasien yang paling berjuang. Setelah area ini diidentifikasi, terapis okupasi kemudian dapat meresepkan kegiatan yang dapat membantu pasien dalam memperbaiki gejala dyspraxia mereka. Sementara terapi okupasi seringkali cukup berhasil, itu juga bisa memakan waktu secara signifikan. Seringkali, orang dewasa dengan dyspraxia diminta untuk bekerja dengan ahli terapi okupasi selama beberapa jam setiap minggu, diperpanjang selama berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun.
Bentuk pengobatan umum lainnya untuk dispraksia pada orang dewasa adalah terapi wicara dan bahasa. Sementara banyak pasien yang didiagnosis dengan dyspraxia menderita secara signifikan dengan keterbatasan fisik, yang lain mungkin mengalami kesulitan berbicara. Seringkali, pasien mengalami kesulitan menggerakkan mulutnya, dan karena itu tidak dapat mengucapkan kata-kata tertentu dengan benar. Dalam hal ini, terapis bicara dan bahasa akan mendengarkan orang dewasa berbicara, dan merumuskan rencana untuk membantunya mencapai potensi penuh mereka. Seperti halnya terapi okupasi, pasien dengan dispraksia yang menjalani terapi wicara mungkin memerlukan terapi berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun untuk mencapai keberhasilan terbesar.
Pelatihan motorik perseptual juga biasa digunakan sebagai bentuk pengobatan untuk dispraksia pada orang dewasa. Berbeda dengan bentuk perawatan lain yang dijelaskan di atas, yang masing-masing berfokus pada area tertentu, pelatihan motorik perseptual mengharuskan pasien untuk melakukan tugas yang berfokus pada pengembangan bahasa, gerakan, dan jenis keterampilan lainnya. Biasanya, tugas-tugas ini dimulai dengan sangat lambat, dan secara bertahap meningkat intensitasnya setelah pasien menguasai persyaratan dasar.