Lamictal® adalah obat antikonvulsan yang digunakan untuk mengobati beberapa gangguan kejang seperti epilepsi. Lamictal® adalah nama yang dipilih oleh GlaxoSmithKline, sebuah perusahaan farmasi dan kesehatan yang berbasis di Inggris, untuk memasarkan bahan kimia lamotrigine di bawahnya. Obat ini juga dikenal sebagai Lamitor, Lamictin, atau Lamogine, tergantung negara tempat penjualannya. Meskipun cara kerja obat ini tidak diketahui secara pasti, obat ini telah terbukti efektif pada gangguan kejang, kondisi bipolar, dan bahkan beberapa gangguan mood dengan sedikit efek samping. Dosis Lamictal® akan bervariasi untuk setiap pasien, berdasarkan kondisi yang dirawat dan usia serta berat badan pasien, serta obat lain yang dikonsumsi pasien dan kondisi medis lain yang mungkin dialami pasien.
Untuk mendapatkan resep Lamictal® yang benar, pasien harus yakin untuk memberi tahu dokter mereka tentang semua obat lain yang dia pakai, terutama obat kejang dan epilepsi lainnya. Dokter juga harus mengetahui kondisi lain yang dimiliki pasien, terutama penyakit hati atau ginjal. Meskipun dosis Lamictal® setiap pasien relatif terhadap riwayat kesehatan pribadinya, dosis harus dimulai dari yang rendah. Dosis Lamictal® kemudian akan meningkat perlahan hingga tujuh minggu, sampai dosis yang ditargetkan tercapai. Lamictal® juga harus diminum pada waktu yang sama setiap hari untuk mempertahankan jumlah obat yang merata dalam sistem pasien.
Seorang pasien tidak boleh mengubah dosis Lamictal® tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter. Mengambil terlalu banyak Lamictal® dapat meningkatkan risiko efek samping pasien, termasuk pusing dan sakit kepala, serta mual atau penglihatan ganda. Pasien juga mungkin mengalami sakit perut, nyeri dada, atau insomnia. Efek samping yang paling berbahaya dari Lamictal® adalah reaksi alergi, ditandai dengan luka yang menyakitkan di sekitar mulut dan mata, pembengkakan pada bibir dan lidah, atau segala jenis ruam. Jika salah satu dari gejala ini diamati, pasien harus segera menghubungi dokternya sehingga dia dapat menyesuaikan dosis Lamictal®-nya.
Di sisi lain, jika pasien berhenti minum obat atau mengambil kurang dari dosis yang ditentukan, ia mungkin menderita konsekuensi lain. Menghentikan Lamictal® terlalu cepat dapat menyebabkan kejang menjadi lebih buruk atau menyebabkan kejang pada pasien yang belum pernah mengalaminya sebelumnya. Kejang yang disebabkan oleh penarikan Lamictal® sangat parah dan sulit dikendalikan. Untuk menghindari penarikan, pasien mungkin disarankan oleh dokternya untuk berhenti minum obat secara perlahan dengan menurunkan dosis Lamictal® dalam jangka waktu yang lama.