Apa itu CPR Bayi?

Bayi CPR adalah tindakan penyelamatan hidup darurat yang harus digunakan ketika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan, seperti bernapas atau bergerak. Resusitasi jantung paru (RJP) menggunakan pernapasan buatan untuk memasukkan oksigen ke paru-paru yang tidak berfungsi, dan kompresi dada untuk mengedarkan darah beroksigen ke otak dan organ lainnya. Prosedur ini dapat digunakan sampai personel darurat dapat mengambil alih atau paru-paru dan jantung mulai berfungsi. Menjaga sirkulasi darah beroksigen ke otak dapat membantu mencegah kerusakan otak.

Bayi mungkin berhenti bernapas dan membutuhkan CPR bayi jika ia tersedak, mati lemas, atau mengalami cedera serius. Tidak seperti orang dewasa, yang paling sering membutuhkan CPR karena serangan jantung, bayi biasanya membutuhkan CPR karena kecelakaan yang dapat dicegah. Tidak ada pengganti untuk mendapatkan sertifikasi CPR bayi, dan orang tua atau orang yang menghabiskan banyak waktu dengan anak kecil harus mengikuti kelas. Banyak organisasi kesehatan dan keselamatan, seperti American Heart Association di AS, mengadakan kelas CPR bayi.

Jika bayi berhenti bernapas, tidak memiliki denyut nadi, atau tampak tidak sadarkan diri, waktu menjadi sangat penting. Seorang bayi dapat mengalami kerusakan otak setelah hanya empat menit tanpa oksigen. Kematian dapat terjadi segera setelah tidak ada tindakan yang diambil.
Bayi yang tampak tidak responsif harus diperiksa kesadarannya terlebih dahulu. Jika tepukan lembut pada bahu atau kaki tidak menimbulkan respons, bayi harus diletakkan di atas permukaan yang datar dan bayi harus dilakukan CPR. Jika ada dua orang dengan bayi yang sakit, satu harus memanggil bantuan darurat sementara yang lain membantu bayi. Jika seseorang sendirian dalam situasi ini, dia harus membantu bayi selama dua menit sebelum meminta bantuan.

Langkah pertama dalam CPR bayi adalah jalan napas bayi harus dibuka. Kepala bayi harus dimiringkan ke belakang dan dagu diangkat sedikit. Bayi harus diamati selama 10 detik untuk tanda-tanda kehidupan. Jika tidak ada, maka langkah kedua dapat dilakukan.
Langkah selanjutnya dalam CPR bayi adalah memberi bayi dua napas kecil. Petugas tanggap darurat harus menutup hidung dan mulut bayi dengan mulutnya dan menghembuskan napas dua kali ke dalam hidung dan mulut bayi. Setiap napas harus berlangsung hanya satu detik dan harus ada jeda di antara setiap napas.

Langkah selanjutnya dalam CPR bayi adalah kompresi dada. Bayi harus berbaring telentang dan penanggap darurat harus meletakkan dua atau tiga jari di antara dan sedikit di bawah puting susu bayi. Dada harus ditekan dengan lembut ke bawah setengah inci hingga satu inci. Bayi harus menerima 30 kompresi dan kemudian dua napas lagi. Responden darurat harus melanjutkan CPR bayi — dua napas dan 30 kompresi dada — sampai petugas medis darurat tiba.