Perawatan infeksi vagina yang berbeda termasuk persiapan krim vagina, seperti obat antijamur dan obat oral, seperti antibiotik atau antijamur. Perawatan infeksi vagina tergantung pada apakah infeksi tersebut terkait dengan bakteri atau ragi, atau apakah itu bersifat jamur. Terlepas dari organismenya, gejala biasanya termasuk keputihan, bau vagina, gatal, dan terbakar.
Mengenakan pakaian ketat dan pakaian dalam sintetis dapat memperburuk infeksi vagina karena mendorong keringat, pembentukan kelembapan, dan pertumbuhan bakteri. Pakaian dalam katun adalah pilihan terbaik karena katun adalah kain yang menyerap kelembapan dengan baik. Saat keputihan berlebihan, panty liner harus dipakai untuk menyerap kelembapan berlebih dan mengurangi bau tak sedap. Vaginosis bakterial, infeksi vagina yang umum, biasanya menyebabkan bau yang menyengat, namun umumnya sangat responsif terhadap pengobatan.
Agen antijamur oral adalah perawatan infeksi vagina yang efektif. Meskipun mereka dengan cepat mengatasi gejala, mereka dapat menyebabkan efek samping yang menyedihkan seperti kram perut, mual, dan diare. Krim dan salep antijamur yang dimasukkan melalui vagina sama efektifnya dalam mengobati gejala dan terkadang lebih ditoleransi oleh pasien. Karena obat-obatan ini diberikan secara lokal, efek samping sistemik biasanya dapat dicegah.
Obat rumahan perawatan infeksi vagina termasuk mandi air hangat dan makan yogurt. Air hangat menenangkan jaringan vagina yang teriritasi dan dengan lembut membersihkan bakteri. Selain itu, yogurt mengandung biakan hidup yang bermanfaat bagi flora vagina, berkontribusi pada proses penyembuhan. Douching tidak dianjurkan kecuali dokter menganggapnya perlu, karena douching dapat mendorong bakteri dan jamur lebih jauh ke dalam saluran vagina.
Terkadang infeksi vagina berulang dapat menandakan kondisi medis seperti diabetes. Selain itu, kekebalan yang rendah juga dapat berkontribusi pada infeksi vagina. Makan sehat, tidur cukup, dan mengonsumsi vitamin C dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu mencegah infeksi vagina. Saat menjalani perawatan infeksi vagina, hubungan seksual harus dihindari untuk memastikan infeksi teratasi sepenuhnya dan agar vagina tidak semakin teriritasi.
Kadang-kadang, alergi dapat menyerupai infeksi vagina. Lateks dari kondom terkadang dapat menyebabkan reaksi alergi, mengakibatkan iritasi, gatal, dan rasa terbakar. Ketika ini terjadi, perawatan infeksi vagina tidak diperlukan. Orang yang mengalami bau vagina, keputihan yang banyak, gatal, dan terbakar perlu mencari perhatian medis. Gejala-gejala ini biasanya menunjukkan jenis infeksi vagina yang ringan, namun dapat mengindikasikan penyakit menular seksual, yang mengharuskan pengobatan segera. Dokter dapat menentukan jenis infeksi yang ada dan merekomendasikan perawatan infeksi vagina yang tepat.