Antidepresan keempat yang paling populer, bupropion diresepkan untuk depresi klinis utama dan sebagai pengobatan untuk berhenti merokok. Beberapa orang yang menggunakan bupropion untuk depresi mengalami penurunan berat badan sebagai efek samping. Hubungan yang tepat antara bupropion dan penurunan berat badan tidak pasti. Terlepas dari kenyataan ini, penelitian telah dilakukan untuk menguji kemanjuran bupropion sebagai pengobatan untuk obesitas. Penurunan berat badan dianggap sebagai efek samping ringan dari obat ini, tetapi ada efek samping parah lainnya yang harus segera dilaporkan ke dokter jika dialami.
Penambahan berat badan bisa menjadi efek samping yang tidak diinginkan dari banyak obat antidepresan. Ini juga bisa menjadi gejala depresi klinis. Bupropion, bagaimanapun, tampaknya menyebabkan sebagian besar pasien kehilangan berat badan. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hingga 28% orang yang menggunakan bupropion mengalami penurunan berat badan. Efek bupropion dan penurunan berat badan bisa cukup signifikan, karena penelitian menunjukkan penurunan rata-rata lima pon.
Para ahli tidak sepenuhnya yakin mengapa penurunan berat badan pada bupropion terjadi. Efek samping bupropion dapat mencakup mual, muntah, dan nafsu makan yang ditekan, yang tentu saja dapat menyebabkan penurunan berat badan, tetapi kebanyakan orang yang menurunkan berat badan dengan bupropion tampaknya tidak mengalami reaksi ini. Dalam kasus tertentu, depresi klinis dapat menyebabkan kenaikan berat badan, sehingga beberapa peneliti berteori bahwa pengobatan depresi dapat menyebabkan penurunan berat badan. Banyak orang menyambut baik hubungan antara bupropion dan penurunan berat badan, meskipun bagi orang lain penurunan berat badan bisa menjadi masalah.
Bupropion dan penurunan berat badan sebenarnya telah dipelajari sebagai pengobatan untuk orang gemuk, dan beberapa hasilnya menjanjikan. Dalam penelitian di antara 50 wanita gemuk yang tidak mengalami depresi, sekitar 67 persen peserta yang menggunakan bupropion kehilangan berat badan yang terukur dibandingkan dengan hanya 15 persen untuk peserta yang menggunakan plasebo. Studi juga menunjukkan bahwa kombinasi diet rendah kalori dan bupropion bisa sangat efektif dalam mengobati obesitas. Namun demikian, bupropion hanya diresepkan sebagai pengobatan “di luar label” untuk obesitas.
Selain penurunan berat badan, mual dan muntah, efek samping lain dari bupropion termasuk kantuk, sakit kepala dan gangguan tidur. Efek samping yang parah termasuk reaksi alergi yang ditunjukkan oleh ruam, gatal-gatal, atau pembengkakan pada lidah atau wajah. Detak jantung tidak teratur, gugup dan perubahan siklus menstruasi juga bisa terjadi. Orang terkadang dapat mengalami peningkatan pemikiran tentang bunuh diri juga. Setiap efek samping yang parah, termasuk penurunan berat badan yang ekstrem, harus segera dilaporkan ke dokter.