Apa itu Pencegahan Primer?

Pencegahan primer adalah upaya untuk mencegah konsekuensi kesehatan yang negatif, seperti kanker atau cedera, sebelum terjadi. Ini sering terlihat dalam kampanye kesehatan masyarakat dan dalam undang-undang terkait kesehatan dan keselamatan. Ini adalah jenis pencegahan kesehatan yang ideal jika dapat dilaksanakan secara efektif.
Tiga jenis pencegahan dalam perawatan kesehatan adalah primer, sekunder, dan tersier. Dalam pencegahan primer, penyakit/kondisi dicegah seluruhnya. Pencegahan sekunder mengacu pada pengujian dan penyaringan penyakit untuk menangkapnya lebih awal dan mengobatinya sebelum menyebabkan kerusakan. Pencegahan tersier adalah jenis pencegahan yang paling tidak optimal dalam banyak kasus, dan digunakan ketika penyakit atau kondisi sudah ada dan tujuannya adalah untuk mencegah sebanyak mungkin konsekuensi yang merugikan.

Beberapa tujuan kemanusiaan di seluruh dunia adalah jenis pencegahan primer, seperti penyediaan air bersih, makanan bergizi, dan sanitasi yang memadai. Tindakan ini membantu mencegah berbagai macam penyakit dan kondisi. Contoh lain dari jenis pencegahan ini telah dibuat menjadi undang-undang, termasuk mewajibkan sabuk pengaman dan kantung udara di mobil untuk mencegah cedera dalam kecelakaan mobil. Jenis pencegahan ini sering terlihat pada kesehatan masyarakat, sistem hukum, sistem pendidikan, dan sistem nasional atau internasional lainnya.

Banyak kampanye pencegahan primer ditujukan pada anak-anak untuk mencegah konsekuensi kesehatan yang negatif sedini mungkin, termasuk vaksinasi, undang-undang yang mewajibkan kursi mobil anak, dan aktivitas fisik wajib di sekolah. Menargetkan remaja melalui pendidikan adalah teknik umum lainnya, termasuk kampanye anti-narkoba dan merokok serta pendidikan seks yang mempromosikan penggunaan kondom untuk mencegah penyebaran penyakit menular seksual. Orang dewasa dan orang tua juga menjadi sasaran dengan mempromosikan item seperti tes kanker dan mempertahankan berat badan yang sehat dan tingkat aktivitas.

Pencegahan primer sangat ideal karena jika efektif, tidak diperlukan pengobatan. Ini mengurangi beban pada sistem perawatan kesehatan serta mencegah penderitaan manusia dengan menargetkan akar penyebab dari konsekuensi kesehatan. Pencegahan sekunder dan tersier keduanya melibatkan beberapa tindakan pengobatan, dan karena itu tidak selalu mengatasi akar penyebab.

Terkadang sulit untuk mendapatkan dana dan dukungan lain untuk program pencegahan primer karena dampak program ini sulit diukur dibandingkan dengan dampak program sekunder dan tersier. Studi jangka panjang mungkin diperlukan untuk menunjukkan efek pencegahan primer. Misalnya, sebuah penelitian yang menunjukkan penurunan kematian akibat kecelakaan mobil setelah undang-undang sabuk pengaman diterapkan akan menunjukkan efek dari undang-undang tersebut.