Zolpidem adalah obat populer yang digunakan untuk mengobati insomnia dan salah satu obat dalam generasi baru obat penenang yang dirancang untuk memberikan istirahat malam yang baik dengan aman. Dimaksudkan untuk diminum saat perut kosong, zolpidem bekerja sangat cepat untuk menekan sistem saraf pusat (SSP) dengan menumpang pada sistem neurotransmitter yang sama yang digunakan oleh alkohol dan benzodiazepin. Setelah berhasil membiarkan pengambilnya tertidur dengan cepat, zolpidem dimetabolisme oleh hati dan diekskresikan oleh ginjal. Umumnya lebih aman daripada obat penenang tugas berat tahun 1950-an, zolpidem bukannya tanpa masalah keamanan dan efek sampingnya sendiri. Zolpidem dan kehilangan memori adalah salah satu masalah yang terdokumentasi dengan baik.
Semua alat bantu tidur, termasuk alkohol, dapat memiliki pengaruh negatif pada pelestarian memori. Faktanya, tindakan tertidur itu di luar kemampuan banyak orang untuk mengingat ketika mereka bangun keesokan paginya. Mimpi yang jelas seringkali sulit untuk diingat saat terjaga yang sebenarnya. Asosiasi kehilangan memori dengan tidur itu sendiri tidak jarang. Mereka yang menderita kehilangan ingatan hanya lupa bahwa mereka melupakan sesuatu.
Hubungan antara zolpidem dan kehilangan memori lebih bermasalah. Efek samping obat termasuk amnesia anterograde, suatu kondisi yang mirip dengan pemadaman alkohol, setelah konsumsi obat. Sementara zolpidem dirancang untuk membantu penderita insomnia tertidur dengan cepat, efeknya tidak meluas untuk membantu penderita tetap tertidur setelah tiga sampai empat jam. Kebangkitan kembali sesekali terjadi setelah penurunan awal kemanjuran obat ini. Episode terjaga di mana penderita insomnia bisa makan, berhubungan seks, mengemudi atau berkomunikasi secara normal tanpa mengingat aktivitasnya nanti sebenarnya adalah demonstrasi berjalan dalam tidur dan contoh hubungan antara zolpidem dan kehilangan memori.
Berjalan dalam tidur yang terkait dengan zolpidem adalah masalah yang cukup signifikan untuk dianggap sebagai fakta paling penting untuk diketahui saat mengonsumsi obat, menurut Panduan Obat Administrasi Obat Federal (FDA) AS untuk obat ini. Penggunaan alkohol saat mengambil obat diketahui meningkatkan kemungkinan sedasi sistem saraf pusat, sedasi pernapasan, berjalan dalam tidur dan efek lain yang berkaitan dengan zolpidem dan kehilangan memori.
Selain kehilangan memori, efek samping lain dari obat ini termasuk pusing keesokan harinya, pusing, perubahan suasana hati dan memburuknya gejala depresi. Zolpidem juga dapat berinteraksi dengan zat dan obat lain. Alkohol dapat meningkatkan efeknya. Makanan — terutama cokelat — diketahui dapat menurunkan efektivitasnya. Interaksi dengan obat umum lainnya seperti natrium oksibat, rifampisin, ketoconazole atau obat penenang lainnya juga diketahui terjadi.