Apa itu Penilaian Terapi Okupasi?

Terapis okupasi bekerja dengan pasien yang menderita cedera atau yang didiagnosis dengan kondisi kronis yang memengaruhi kemampuan untuk melakukan tugas sehari-hari. Terapis membantu pasien menciptakan lingkungan di rumah dan tempat kerja mereka yang membantu memfasilitasi lingkungan yang produktif dalam batas yang ditentukan oleh cedera dan kondisi mereka. Selama penilaian terapi okupasi, terapis okupasi berbicara kepada pasien tentang cedera dan keterbatasannya untuk membantu menentukan modifikasi, perangkat, dan prosedur terapi apa yang akan membantunya melakukan tugas sehari-hari dengan lebih mudah dan lebih efisien. Terapis sering melakukan penilaian terapi okupasi di rumah atau tempat kerja pasien mereka untuk melihat lingkungan yang dihadapi pasien untuk dapat membantu mereka lebih baik.

Penilaian terapi okupasi berfokus pada keterbatasan mental dan fisik pasien. Penilaian biasanya diperintahkan oleh dokter pasien dan dimulai dengan wawancara, di mana pasien dan terapis okupasi mendiskusikan gejala pasien dan area di mana pasien mengalami kesulitan. Area ini mungkin termasuk tugas sehari-hari, seperti berpakaian atau menyiapkan makanan, atau masalah mental, seperti kesulitan dengan memori jangka pendek. Setelah terapis okupasi mengidentifikasi gejala utama pasien dan area yang menjadi perhatian, dia dapat membantu mengembangkan rencana untuk memperbaiki gejala pasien dan membuat area kesulitan lebih mudah bagi pasien.

Beberapa terapis okupasi mengunjungi rumah pasien, sekolah, dan tempat kerja untuk mengamati aktivitas sehari-hari. Mengamati kehidupan sehari-hari pasien tanpa gangguan membantu terapis mengidentifikasi area yang dapat menggunakan perbaikan atau bantuan. Beberapa terapis okupasi bekerja secara permanen di sekolah atau fasilitas kehidupan berbantuan untuk membantu siswa dan penghuni dengan tugas sehari-hari.

Selama penilaian terapi okupasi, terapis okupasi dapat mengidentifikasi latihan yang akan membantu pasien. Misalnya, pasien yang kesulitan berpakaian karena kesulitan dengan kancing dan pengencang lainnya dapat mengambil manfaat besar dari latihan rentang gerak dan ketangkasan yang berfokus pada tangan. Pengkajian juga menawarkan wawasan terapis mengenai alat bantu yang mungkin bermanfaat bagi pasien, seperti pegangan tangan atau alat penjangkau.

Pasien dengan keterbatasan mental atau cacat sering menjalani tes kognitif sebagai bagian dari penilaian terapi okupasi. Tes-tes ini membantu terapis menentukan modifikasi dan perubahan gaya hidup apa yang dapat dilakukan untuk membantu pasien mengatasi keterbatasannya dan terus menjalani kehidupan yang mandiri. Terapis okupasi dapat memasukkan permainan memori dan penalaran ke dalam program terapi pasien atau mengajarkan keterampilan yang membuat kehidupan sehari-hari lebih mudah bagi pasien dengan masalah mental atau memori, seperti membuat daftar atau memberi label pada lemari yang berisi barang-barang penting.