IUI, atau inseminasi intrauterin, adalah perawatan kesuburan untuk pasien yang sulit hamil. Prosedur untuk IUI biasanya dimulai dengan obat kesuburan dan ultrasound untuk melacak ovulasi. Pasangan pria memberikan sampel sperma, atau pasangan dapat memilih untuk menggunakan sperma yang disumbangkan. Sampel sperma kemudian diproses di laboratorium dan disuntikkan ke dalam rahim wanita untuk mendorong kehamilan. IUI berisiko rendah dan dianggap aman; namun, hal itu meningkatkan kemungkinan kehamilan ganda, seperti kembar atau kembar tiga.
Seringkali, seorang wanita akan mengambil obat kesuburan untuk memulai prosedur IUI. Obat-obatan ini, diminum pada awal siklus menstruasi, merangsang ovarium untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan. Pengaturan waktu prosedur IUI sangat penting untuk memastikan sperma dapat membuahi sel telur. Ovulasi akan dipantau melalui tes pencitraan ultrasound atau dengan kit deteksi ovulasi di rumah untuk menentukan waktu terbaik untuk menyuntikkan sperma. Lebih jarang, dokter dapat menginduksi ovulasi dengan obat-obatan.
Langkah selanjutnya dalam prosedur IUI adalah memproses sperma. Jika sperma donor akan digunakan, itu akan dicairkan. Jika tidak, pasangan pria akan memberikan sampel sperma. Ini akan dikirim ke laboratorium, di mana ia akan menjalani proses yang menghilangkan cairan mani. Sperma yang tidak mungkin menghasilkan kehamilan akan dipisahkan dari sperma yang sehat.
Ketika sampel sperma pekat sudah siap, dokter akan melakukan prosedur IUI. Prosedur ini sederhana dan seharusnya tidak menyakitkan; namun, beberapa wanita mungkin mengalami beberapa ketidaknyamanan. Pasien dapat mengharapkan persiapan yang sama yang digunakan untuk pemeriksaan ginekologi. Pertama, dia akan diminta untuk berbaring di meja ujian dengan kaki di sanggurdi. Sebuah spekulum digunakan untuk menahan vaginanya terbuka.
Dokter kemudian akan memasukkan kateter tipis, yang berisi sampel sperma, ke dalam rahim. Setelah sampel sperma dilepaskan, dokter dapat mengeluarkan instrumen. Prosedur IUI sederhana ini biasanya memakan waktu sekitar 20 menit. Pasien tidak memerlukan waktu pemulihan dan mereka dapat segera melanjutkan aktivitas normal. Pembalut wanita harus digunakan sepanjang hari, karena pasien mungkin melihat bercak cahaya sementara.
Setelah prosedur IUI selesai, pasien dapat memantau sendiri tanda-tanda kehamilan. Disarankan agar alat tes kehamilan di rumah digunakan tidak lebih dari dua minggu setelah perawatan kesuburan. Jika tesnya positif, pasien dapat kembali ke kantor dokter mereka untuk tes kehamilan yang lebih akurat. Perawatan kesuburan ini dapat diulang beberapa kali jika tidak berhasil, atau pasien dapat memutuskan untuk mencoba metode lain, seperti fertilisasi in vitro (IVF) atau fertilisasi in vitro dengan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).