Apa Perbedaan Antara Terapi Individu dan Keluarga?

Terapi individu hanya untuk satu orang dan hanya berfokus pada kebutuhan terapinya. Terapi keluarga difokuskan pada seluruh keluarga atau beberapa anggotanya. Kedua jenis terapi ini mungkin terbukti bermanfaat, dan terkadang seseorang mungkin terlibat dalam terapi individu dan keluarga. Misalnya, seseorang dapat bertemu dengan terapis untuk terapi individu setiap minggu dan kemudian bertemu dengan terapis keluarga di minggu yang sama, dua mingguan, atau pada jadwal lain.

Terapi individu dan keluarga berbeda dalam hal fokus terapi. Dengan terapi individu, ada satu pasien dan terapi difokuskan hanya padanya. Misalnya, jika seseorang sedang menjalani terapi untuk kecemasan, sesi akan berfokus pada penanganan kecemasannya dan masalah yang mungkin ditimbulkannya di area lain dalam hidupnya. Terapi keluarga, di sisi lain, melibatkan beberapa orang pada satu waktu. Misalnya, seluruh keluarga mungkin dalam terapi bersama atau beberapa anggota keluarga dapat menghadiri sesi terapi pada satu waktu.

Perbedaan antara terapi individu dan keluarga seringkali melibatkan fokus sesi, tetapi beberapa sesi masih dimulai karena masalah salah satu anggota keluarga. Misalnya, jika seorang individu sedang mengatasi suatu masalah, terapi keluarga dapat membantu anggota keluarganya lebih memahami masalahnya, mengembangkan cara-cara baru untuk mengatasi mereka, dan belajar bagaimana mereka dapat membantunya. Kadang-kadang sesi terapi keluarga juga dapat membantu anggota keluarga belajar bagaimana mereka berkontribusi pada masalah individu atau menghambat kemajuannya menjadi lebih baik.

Ada juga banyak kasus di mana terapi keluarga tidak terfokus pada masalah atau kebutuhan satu orang. Terkadang, jenis terapi ini difokuskan untuk mengatasi masalah yang dihadapi seluruh keluarga atau masalah beberapa anggotanya. Misalnya, jika anggota keluarga memiliki kebiasaan yang tidak berfungsi dalam hal berhubungan satu sama lain, terapi keluarga dapat membantu mereka mengatasi kebiasaan tersebut. Demikian pula, terapi keluarga juga dapat membantu keluarga-keluarga yang bergumul dengan kesedihan bersama atau menghadapi masalah-masalah seperti perceraian dan pernikahan kembali.

Menariknya, seorang individu dapat terlibat dalam terapi individu dan keluarga pada waktu yang sama. Misalnya, seorang individu dapat menggunakan terapi individu untuk fokus hanya pada masalahnya. Dia kemudian dapat berpartisipasi dalam terapi keluarga juga, untuk mengatasi masalahnya dari perspektif keluarga.