Apa Tips Terbaik untuk Mengemas Luka?

Pengepakan luka adalah proses medis yang melibatkan penyisipan kain kasa tipis panjang ke dalam luka yang dalam untuk mencegah pembentukan abses. Sebelum mengemas luka, semua bahan dan alat harus disterilkan dan dirakit, karena sterilisasi akan membantu mencegah infeksi serius. Bahan pembungkus luka dapat dimasukkan secara longgar ke dalam wasit dengan pinset atau kapas, jika perlu. Sejumlah kecil bahan kemasan dapat dibiarkan menggantung untuk memudahkan pelepasan.

Profesional medis terkadang akan merekomendasikan menempatkan bahan penyerap di dalam luka yang dalam agar tetap terbuka. Bahan kemasan akan menyerap drainase apa pun, yang dapat membantu mencegah pembentukan abses. Ini juga menyebabkan bagian dalam luka sembuh sebelum bagian luar luka, mencegah kantong jaringan parut internal yang tidak nyaman. Kasa steril yang panjang dan sempit adalah jenis bahan pembungkus luka yang umum.

Sebelum mengemas luka, semua alat dan bahan harus disterilkan untuk mencegah masuknya mikroorganisme berbahaya ke dalam luka. Alat-alat logam, seperti pinset dan gunting, dapat disterilkan dengan merendamnya dalam alkohol. Bahan pembungkus luka harus dibiarkan dalam kemasan atau wadah steril sampai siap digunakan.

Setiap orang yang membalut luka juga harus mencuci tangannya dengan sabun dan air panas. Penggunaan sarung tangan bedah juga dianjurkan. Selain itu, area di mana balutan luka akan dilakukan juga harus sebersih dan sesteril mungkin. Semua alat juga harus dipasang di tempat yang mudah dijangkau sebelum memulai.

Proses pengepakan luka terkadang bisa membuat tidak nyaman atau bahkan menyakitkan. Untuk meminimalkan ketidaknyamanan, obat pereda nyeri yang dijual bebas dapat diminum kira-kira 30 menit sebelum balutan luka. Obat pereda nyeri yang dapat menyebabkan pengenceran darah, seperti aspirin dan naproxen, harus dihindari karena dapat menyebabkan masalah pendarahan.

Bahan kemasan hanya boleh dikeluarkan dari kemasannya jika sudah siap untuk dikemas ke dalam luka. Jumlah pengepakan yang dibutuhkan akan tergantung pada ukuran luka. Jika menggunakan strip pengepakan, panjangnya tidak perlu dipotong sampai luka terbungkus. Ini akan memastikan bahwa jumlah yang tepat dari bahan kemasan yang digunakan.

Sebelum membalut luka, beberapa dokter menyarankan untuk membilas rongga dengan larutan garam. Kemudian, bahan pembungkus cukup dimasukkan ke dalam luka terbuka. Jika bukaan luka kecil, balutan dapat didorong masuk secara perlahan dengan pinset steril, forsep, atau kapas. Luka tidak boleh dibalut terlalu rapat, karena dapat memperlambat proses penyembuhan.

Setelah mengemas luka, strip pengepakan dapat dipotong dan kelebihannya dapat dikembalikan ke wadah. Membiarkan “ekor” bahan pengemas yang sangat kecil keluar dari luka akan membuat pelepasan dan penggantian bahan pengemas menjadi lebih mudah. Umumnya, balutan luka harus diganti sekali sehari, dan jumlah balutan yang digunakan setiap hari harus dikurangi saat luka sembuh.