Apa itu Kloning Terapeutik?

Kloning terapeutik adalah kloning yang dilakukan untuk tujuan pengobatan. Secara teoritis dapat digunakan untuk menumbuhkan organ pengganti, misalnya, untuk menghasilkan kulit bagi korban luka bakar, atau untuk membuat sel saraf bagi seseorang yang menderita kerusakan otak atau kondisi neurologis. Prosesnya terkait erat dengan kloning reproduksi, di mana salinan organisme diproduksi, tetapi keduanya memiliki tujuan akhir yang sangat berbeda.

Secara formal, jenis kloning ini disebut transfer inti sel somatik. Ini melibatkan ekstraksi inti sel, dan memasukkannya ke dalam telur yang intinya telah dihilangkan. Telur kemudian dibiarkan membelah dan tumbuh. Dalam kloning terapeutik, telur yang sedang tumbuh digunakan sebagai sumber sel punca, yaitu sel yang tidak berdiferensiasi yang dapat tumbuh menjadi berbagai jenis sel yang berbeda. Dalam kloning reproduksi, telur dibiarkan tumbuh menjadi bayi.

Keuntungan dari jenis kloning ini dalam perawatan medis adalah memungkinkan para profesional medis untuk menumbuhkan pengganti bagian tubuh yang hilang dan rusak untuk pasien mereka. Ini akan menghilangkan kekurangan organ dan jaringan, memastikan bahwa setiap pasien yang membutuhkan sesuatu seperti hati baru atau ginjal baru bisa mendapatkan apa yang dia butuhkan. Menggunakan bagian tubuh kloning juga akan menghilangkan kebutuhan akan obat imunosupresif, dan mengurangi risiko penolakan dan masalah lain yang umumnya terkait dengan transplantasi.

Selain digunakan untuk pengobatan transplantasi konvensional, kloning terapeutik memiliki aplikasi potensial yang luas. Misalnya, penelitian kloning pada tikus telah menyarankan bahwa sel saraf baru dapat ditumbuhkan dengan teknik kloning reproduksi dan digunakan untuk memperbaiki otak yang rusak, aplikasi yang dapat berguna bagi penderita demensia, penyakit Alzheimer, atau stroke. Itu juga berpotensi digunakan untuk menghasilkan anggota badan pengganti dan dalam berbagai aplikasi terapeutik lainnya. Dengan menggunakan teknologi DNA rekombinan, para ilmuwan bahkan dapat membuat bahan biologis yang disesuaikan.

Ada beberapa masalah etika dengan kloning, termasuk yang digunakan untuk tujuan terapeutik. Bagi orang yang percaya bahwa kehidupan dimulai pada saat pembuahan, produk transfer inti sel somatik dapat dipandang sebagai kehidupan manusia, dan memilih untuk membudidayakan sel punca dari telur itu akan menjadi keputusan etis yang dipertanyakan. Bagi orang-orang yang tidak menganut kepercayaan ini, banyak jenis kloning yang masih penuh dengan masalah etika, mulai dari pertanyaan tentang bagaimana teknik tersebut dapat diakses oleh masyarakat umum hingga kekhawatiran bahwa masalah mungkin muncul dengan jaringan kloning, yang hanya akan terlihat setelah bertahun-tahun. penggunaan.