Apa itu Aspirin Berlapis Enterik?

Aspirin berlapis enterik adalah tablet asam asetilsalisilat (ASA), pereda nyeri yang umum, yang telah ditutupi oleh lapisan tipis bahan yang dirancang untuk menghindari iritasi pada lapisan perut. Bentuk obat aspirin ini bermanfaat bagi mereka yang memiliki perut sensitif atau mereka yang menggunakan rejimen aspirin. Lapisan ini juga membantu beberapa orang yang mengalami kesulitan menelan pil.

Asam asetilsalisilat (ASA), awalnya diekstraksi dari tanaman willow, dikenal di sebagian besar dunia sebagai aspirin. Bayer AG dari Jerman mematenkan Aspirin™ pada tahun 1897. Di negara-negara di mana Bayer masih memiliki merek dagang Aspirin™, istilah ASA digunakan untuk merujuk pada obat generik.

Aspirin diketahui menyebabkan iritasi lambung pada beberapa orang, terutama jika konsumsi pil secara teratur setiap hari diperlukan. Beberapa pasien jantung dan peredaran darah diberi resep aspirasi berlapis enterik dosis rendah sehari. Gejala iritasi lambung yang diinduksi aspirin termasuk sakit perut, mual, dan refluks lambung. Seringkali, konsumsi tablet penyerap asam tidak terlalu meringankan gejalanya. Dalam kasus yang parah, perdarahan gastrointestinal terjadi.

Lapisan aspirin berlapis enterik dirancang untuk stabil dalam kondisi pH lambung yang rendah. PH, atau pengukuran keasaman, lambung kira-kira 3, sedangkan usus kecil, di mana penyerapan obat perlu terjadi, memiliki pH 7 sampai 9. Bahan pelapis terdiri dari senyawa lilin, polimer, atau kadang-kadang serat. Kemanjuran ditentukan dengan menempatkan pil salut dalam cairan dengan pH 1.2 selama 20 menit dan kemudian memindahkan pil ke cairan pH 6.8. Tablet aspirin salut enterik yang berhasil tidak akan larut dalam cairan pertama tetapi akan larut dalam cairan kedua.

Kehalusan aspirin berlapis enterik juga memungkinkan pil ditelan dengan mudah. Meskipun aspirin bukan pil besar, tabletnya bisa pecah di mulut, meninggalkan rasa pahit. Jenis aspirin ini dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan juga.

Aspirin, selain kemampuannya menghilangkan rasa sakit, juga memiliki efek anti-platelet. Trombosit digunakan oleh tubuh untuk memperbaiki dinding pembuluh darah. Aspirin, dengan efek anti-koagulannya, tidak boleh dikonsumsi dengan obat lain yang diklasifikasikan sebagai “pengencer darah.” Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aspirin tunggal yang diberikan segera setelah serangan jantung dapat mencegah serangan jantung kedua dan membantu mencegah kerusakan jantung. Aspirin biasa, daripada aspirin berlapis enterik, lebih disukai untuk penyerapan cepat. Aspirin salut enterik disebut sebagai aspirin EC atau aspirin EC.