Apa saja Jenis Jarum Suntik yang Berbeda?

Jarum suntik datang dalam berbagai ukuran yang dimaksudkan untuk melakukan berbagai fungsi. Jenis jarum suntik yang digunakan selama prosedur biasanya tergantung pada obat yang diberikan. Terkadang, ukuran pasien akan menentukan jenis jarum yang digunakan.
Diameter jarum ditentukan oleh ukuran pengukur. Saat diameter jarum semakin kecil, nomor pengukur semakin besar. Misalnya, jarum 24-gauge akan jauh lebih tipis daripada jarum 14-gauge. Ketika suntikan diberikan, biasanya diberikan dengan jarum setipis mungkin untuk menghindari ketidaknyamanan.

Panjang jarum suntik penting saat memberikan suntikan. Jenis injeksi yang dibutuhkan akan menentukan ukuran dan panjang jarum yang digunakan. Ada dua jenis utama injeksi. Salah satunya adalah injeksi intramuskular dan yang lainnya adalah injeksi subkutan.

Injeksi intramuskular diberikan jauh ke dalam otot. Vaksin biasanya merupakan suntikan intramuskular. Jenis suntikan ini biasanya membutuhkan jarum yang lebih panjang dan sedikit lebih tebal. Ukuran umum untuk injeksi intramuskular adalah jarum ukuran 20 atau 22 dengan panjang satu inci (2.54 cm) hingga satu setengah inci (3.81 cm).

Suntikan subkutan memerlukan obat suntik ke dalam lapisan pertama lemak yang terletak tepat di bawah kulit. Suntikan insulin adalah salah satu contoh suntikan yang diberikan secara subkutan dengan jarum suntik insulin khusus. Jarum yang digunakan untuk injeksi subkutan lebih tipis dan lebih pendek. Ukuran umum untuk injeksi subkutan adalah jarum ukuran 25 atau 30 dengan panjang setengah inci (1.3 cm) hingga lima per delapan inci (1.6 cm).

Ada jenis jarum suntik lain yang digunakan untuk memberikan obat. Jika seseorang membutuhkan obat intravena, dia mungkin akan memiliki jarum intravena yang dimasukkan ke dalam vena dan kemudian jarum akan dipasang ke jalur intravena yang mengarah ke sekantong cairan. Obat dapat didorong melalui lubang karet kecil yang menonjol dari jalur intravena.

Di sebagian besar pengaturan perawatan kesehatan, langkah-langkah keamanan diterapkan untuk mengurangi risiko tertusuk jarum. Jarum suntik tanpa jarum biasanya digunakan untuk memberikan obat melalui port intravena. Spuit jenis ini memiliki ujung yang disekrupkan ke lubang karet, menyebabkannya terbuka sehingga obat dapat disuntikkan.
Jarum suntik pengaman yang umum digunakan jarum suntik di hampir semua pengaturan perawatan kesehatan hari ini. Jenis jarum suntik ini memiliki mekanisme keamanan yang menutupi jarum setelah injeksi diberikan. Jarum suntik pengaman ini mengurangi risiko petugas kesehatan atau pasien tersangkut jarum yang terinfeksi.