Seberapa Efektif Risperidone untuk Demensia?

Obat risperidon adalah obat anti-psikotik dan dapat efektif dalam mengobati berbagai kondisi mental, terutama skizofrenia. Penggunaan risperidone untuk demensia umumnya tidak dianjurkan karena obat ini bisa sangat berbahaya bagi pasien, terutama pasien yang lebih tua yang menderita demensia. Risperidone dapat secara efektif mengobati beberapa gejala demensia, tetapi juga meningkatkan risiko kematian di antara pasien lanjut usia.

Demensia biasanya bermanifestasi pada orang dewasa yang lebih tua. Ini paling sering merupakan hasil dari salah satu dari beberapa kondisi neurologis yang menyebabkan penurunan fungsi kognitif secara bertahap. Gejala demensia bermanifestasi berbeda pada setiap pasien tetapi biasanya mencakup berbagai masalah mental. Pada banyak pasien, demensia akhirnya menghasilkan masalah perilaku, seperti kesulitan bersosialisasi dengan tepat atau ketidakmampuan untuk memahami isyarat sosial dan verbal, dan dapat menyebabkan agitasi hebat dan bahkan halusinasi.

Skizofrenia dan kondisi mental terkait lainnya dapat menghasilkan masalah perilaku dan gejala yang mirip dengan yang disebabkan oleh demensia. Risperidone, yang biasanya digunakan untuk mengobati gejala skizofrenia, bisa efektif dalam mengobati gejala-gejala tersebut jika disebabkan oleh demensia. Beberapa dokter akan meresepkan obat ini setelah berkonsultasi dengan hati-hati dengan mereka yang bertanggung jawab atas perawatan pasien yang menderita demensia. Penggunaan risperidone untuk pengobatan demensia melibatkan risiko yang diperhitungkan, tetapi beberapa pengasuh merasa bahwa peningkatan kualitas hidup pasien yang menggunakan obat ini melebihi risiko terkait. Namun, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) belum menyetujui penggunaan risperidon ini.

Studi medis telah menunjukkan bahwa penggunaan risperidone untuk demensia, terutama pada pasien usia lanjut, melibatkan risiko kesehatan yang signifikan. Obat ini lebih mungkin menyebabkan efek samping yang berbahaya, atau bahkan fatal, bila diberikan kepada pasien lanjut usia yang menderita demensia. Penelitian telah menunjukkan bahwa pasien hampir dua kali lebih mungkin meninggal, dari berbagai penyebab, saat menggunakan risperidone untuk demensia dibandingkan jika mereka tidak menerima perawatan ini.

Penggunaan risperidone untuk demensia pada pasien lanjut usia tidak menyebabkan jenis risiko kesehatan tertentu tetapi tampaknya meningkatkan risiko kematian dari berbagai penyebab yang berbeda. Masalah jantung lebih mungkin terjadi pada pasien yang memakai obat ini, dan masalah medis lainnya, termasuk infeksi, juga dianggap lebih sering terjadi dan lebih serius. Sejumlah interaksi obat risperidone yang sangat serius diketahui, dan dokter umumnya akan sangat berhati-hati dalam meresepkan risperidon untuk demensia pada pasien yang secara teratur minum obat yang diketahui menyebabkan interaksi obat yang berbahaya dengan risperidon.