Seberapa Efektifkah Azitromisin untuk Strep?

Azitromisin adalah obat antibiotik yang biasa digunakan untuk mengobati infeksi bakteri. Ia bekerja dengan menempel pada struktur seluler pada bakteri yang membantu dalam pembuatan protein yang diperlukan untuk operasi normal, dan menghambat proses pembuatan ini, akibatnya membunuh bakteri. Metode ampuh untuk mengganggu mikroba, bersama dengan fakta bahwa itu tidak mempengaruhi sel manusia, menjadikannya antibiotik yang sangat efektif. Dokter meresepkan azitromisin untuk radang, bersama dengan banyak penyakit bakteri umum lainnya seperti infeksi telinga, pneumonia, dan diare.

Infeksi strep disebabkan oleh beberapa spesies berbeda dari bakteri terkait dalam kelompok biologis yang sama, yang disebut genus. Obat ini sebenarnya dapat menargetkan semua bakteri dalam genus ini, yang berarti azitromisin untuk infeksi strep jenis apa pun akan menjadi pilihan yang efektif. Setelah beberapa kali pemberian azitromisin, obat ini dapat bertahan di dalam tubuh hingga 68 jam, memberikan perlindungan jangka panjang dari radang dan bakteri berbahaya lainnya.

Antibiotik ini dapat diberikan dalam bentuk oral dan intravena (IV). Paket dosis tunggal obat bubuk kadang-kadang diberikan, yang dapat dicampur dalam minuman. Menggunakan bentuk azitromisin ini untuk infeksi radang pada anak-anak cukup berguna, karena anak-anak yang lebih kecil sering mengalami kesulitan menelan tablet. Bergantian, bentuk cairan pekat dari obat tersedia, yang diberikan dengan sendok teh (sdt).

Untuk orang dewasa, tablet oral dapat digunakan untuk memberikan azitromisin. Pasien mual atau mereka yang sakit tenggorokan mungkin mengalami kesulitan menelan tablet, dan dalam kasus ini, antibiotik bentuk IV dapat diberikan. Namun, profesional medis biasanya yang memberikan obat ini secara intravena di rumah sakit atau klinik, dan pasien diberi resep oral untuk dibawa pulang.

Obat ini tidak mengganggu sel manusia karena perbedaan cara hewan dan bakteri membuat protein. Akibatnya, efek samping azitromisin relatif jarang, dan obat ini dapat ditoleransi dengan baik pada kebanyakan pasien. Untuk alasan ini, menggunakan azitromisin untuk perawatan radang pada bayi dan orang tua adalah pilihan yang valid, yang selanjutnya meningkatkan kegunaan obat ini.

Beberapa interaksi obat dapat terjadi dengan azitromisin, jadi dokter harus tahu obat mana yang dikonsumsi pasien sebelum meresepkan antibiotik ini. Ini dapat menurunkan efektivitas pil KB, dan meningkatkan kadar obat lain dalam tubuh, seperti obat darah warfarin. Interaksi potensial terkadang dapat mencegah dokter meresepkan azitromisin, tetapi dokter sering kali dapat membuat jadwal pemberian dosis yang aman jika terjadi infeksi.