Apa Itu Reseksi Ileum?

Reseksi ileum adalah prosedur pembedahan di mana bagian dari usus kecil yang dikenal sebagai ileum diangkat. Setelah bagian ileum yang rusak diangkat, ujung usus kecil yang sehat disambungkan kembali dengan pembedahan. Jenis operasi ini mungkin diperlukan karena faktor-faktor seperti penyumbatan, tumor, atau trauma fisik. Kemungkinan komplikasi yang berasal dari reseksi ileum termasuk infeksi, nyeri, dan penyumbatan usus, meskipun situasi ini relatif jarang terjadi.

Ileum adalah bagian terendah dari usus kecil dan bekerja untuk menyerap nutrisi dan bahan tercerna lainnya. Ketika area usus kecil ini menjadi rusak karena tumor, polip, atau faktor lain, reseksi ileum mungkin diperlukan. Pembedahan dilakukan dengan anestesi umum, artinya pasien dibius total. Rata-rata rawat inap di rumah sakit setelah prosedur ini adalah sekitar satu minggu, meskipun beberapa pasien mungkin harus tinggal lebih lama jika timbul komplikasi.

Dalam kebanyakan kasus, reseksi ileum dilakukan secara laparoskopi. Beberapa sayatan kecil dibuat di bagian bawah perut, dan instrumen kecil digunakan untuk membantu memandu ahli bedah. Jenis prosedur ini memungkinkan pemulihan yang lebih cepat dan risiko infeksi yang lebih rendah. Operasi terbuka yang lebih tradisional memerlukan penggunaan sayatan yang jauh lebih besar dan meningkatkan risiko komplikasi seperti infeksi atau kerusakan pada organ di sekitarnya.

Bagian ileum yang rusak dikeluarkan dengan hati-hati dari tubuh, dan bagian usus kecil yang sehat kemudian dihubungkan kembali satu sama lain. Jika ini tidak memungkinkan, sebagian kecil dari usus kecil dilewatkan melalui dinding perut untuk membuat stoma. Sebuah tas kemudian dilekatkan pada stoma untuk mengumpulkan bahan limbah. Tergantung pada situasi individu, stoma dapat bersifat sementara atau permanen.

Pemulihan lengkap setelah reseksi ileum mungkin memakan waktu beberapa minggu atau bulan, dan penting untuk mengikuti petunjuk dari dokter yang mengawasi mengenai perawatan luka dan keterbatasan fisik. Gejala seperti nyeri yang memburuk, pendarahan rektum, atau perkembangan demam harus dilaporkan ke dokter untuk evaluasi lebih lanjut. Pendarahan berlebihan di tempat sayatan atau jahitan yang longgar juga harus dilaporkan. Meskipun komplikasi parah cukup jarang terjadi, mereka dapat berpotensi mengancam jiwa, sehingga gejala yang persisten atau mengganggu perlu dikhawatirkan.