Antivirus adalah obat yang sangat kuat yang membunuh virus dan mencegahnya tumbuh dan menyebar. Mereka sering digunakan untuk melawan Epstein-Barr, human immunodeficiency virus (HIV), cytomegalovirus, dan herpes. Antivirus juga digunakan untuk memerangi influenza, termasuk H1N1 atau flu babi.
Lebih sulit mengembangkan obat untuk memerangi infeksi virus karena virus hidup di dalam sel-sel di dalam tubuh. Sering kali, sistem kekebalan tidak dapat mendeteksi dan melawan infeksi ini. Infeksi virus yang serius, seperti HIV dan kasus influenza yang parah, seringkali berakibat fatal. Antivirus dapat membantu menyembuhkan pasien dengan beberapa virus dan membantu orang lain dengan penyakit fatal, seperti HIV, hidup lebih lama dan lebih berkualitas.
Antivirus dapat diberikan dengan beberapa cara berbeda. Kebanyakan antivirus diberikan secara oral dalam bentuk pil, tablet, atau cairan, atau sebagai obat inhalasi. Pasien yang dirawat di rumah sakit sering menerima obat antivirus secara intravena melalui jalur IV, yang memungkinkan obat memasuki aliran darah lebih cepat.
Obat-obat ini paling efektif bila diberikan segera setelah pasien sakit atau didiagnosis dengan infeksi virus. Meskipun antivirus tidak menyembuhkan sebagian besar virus, mereka dapat mempercepat proses pemulihan dan membuat gejalanya tidak terlalu parah. Kadang-kadang obat antivirus diberikan kepada orang yang tidak sakit jika mereka pernah atau akan terpajan dengan orang dengan infeksi virus yang sangat menular, seperti influenza. Sekitar 70 hingga 90 persen orang yang menggunakan antivirus untuk mencegah influenza tidak jatuh sakit.
Efek samping yang paling umum dari obat antivirus adalah masalah pencernaan, masalah sinus, dan sakit kepala. Sebagian besar obat antivirus aman untuk digunakan pada anak-anak dan wanita hamil. Anak-anak, wanita hamil, dan orang tua dapat memperoleh manfaat besar dari obat antivirus karena mereka memiliki risiko lebih tinggi mengalami gejala dan komplikasi parah akibat infeksi.
Beberapa virus resisten terhadap obat antivirus, yang membuat penelitian lebih lanjut dan pengembangan obat diperlukan untuk membuat dan menemukan obat baru yang dapat memeranginya secara efektif. Banyak negara menimbun antivirus sehingga mereka memiliki cukup persediaan untuk merawat orang-orang yang paling membutuhkan dan mereka yang paling berisiko jika terjadi pandemi.
Obat antivirus yang diberikan untuk kondisi kesehatan akut, seperti influenza, biasanya diminum selama lima hingga tujuh hari untuk memperbaiki gejala dan memperpendek perjalanan penyakit. Pasien dengan kondisi kronis yang tidak dapat disembuhkan mungkin menggunakan antivirus selama berbulan-bulan, bertahun-tahun, atau bahkan secara permanen untuk membantu mereka mengurangi gejala dan meningkatkan kualitas hidup mereka. Individu dengan kondisi kronis, seperti HIV dan herpes, mungkin memerlukan obat antivirus dan dosis yang disesuaikan secara teratur untuk mendapatkan manfaat maksimal, karena virus dapat beradaptasi dan menjadi resisten terhadap obat dengan cepat.