Sustanon adalah campuran injeksi berbagai formulasi hormon pria yang dikenal sebagai testosteron. Sustanon sering digunakan oleh binaragawan sebagai jenis obat steroid dan oleh dokter untuk mengobati kondisi medis yang disebabkan oleh kadar testosteron rendah. Efek samping Sustanon yang umum termasuk rasa sakit di tempat suntikan, depresi, dan perkembangan masalah prostat. Semua pertanyaan dan kekhawatiran harus didiskusikan dengan dokter.
Rasa sakit di tempat suntikan biasa terjadi saat mengonsumsi Sustanon. Rasa sakit ini bersifat sementara dan umumnya tidak parah. Jika rasa sakit tidak hilang atau jika ada kemerahan dan bengkak di dekat tempat suntikan, dokter harus diberitahu.
Penambahan berat badan dan pembengkakan biasanya merupakan efek samping Sustanon. Pembengkakan dapat terlihat di bagian tubuh mana pun, termasuk perkembangan payudara yang bengkak dan nyeri. Kenaikan berat badan kemungkinan besar karena penumpukan cairan berlebih di berbagai jaringan tubuh.
Efek samping Sustanon lainnya mungkin termasuk sakit kepala, jerawat, atau rambut rontok. Dalam banyak kasus, efek samping ini ringan dan tidak menyebabkan pasien berhenti menggunakan obat. Dalam beberapa kasus, efek sampingnya mungkin parah, dan dosisnya harus diubah, atau obatnya harus dihentikan.
Masalah reproduksi atau genital dapat berkembang sebagai efek samping Sustanon. Masalah prostat, seperti pembengkakan kelenjar prostat, dapat berkembang. Ereksi yang menyakitkan yang tidak hilang mungkin terjadi saat menggunakan Sustanon, suatu kondisi yang memerlukan perhatian medis. Penurunan jumlah air mani mungkin terlihat selama ejakulasi, dan jumlah sperma pasien mungkin benar-benar berkurang, yang mengakibatkan potensi hilangnya kesuburan. Anak laki-laki muda yang menggunakan obat ini dapat mengembangkan tanda-tanda perkembangan seksual prematur.
Masalah psikologis juga merupakan efek samping potensial dari Sustanon. Pasien mungkin mulai mengalami depresi, kecemasan, atau permusuhan. Efek samping ini menjadi perhatian besar karena pasien yang mengalami efek samping ini memiliki peluang lebih tinggi untuk melukai dirinya sendiri atau orang lain. Penting untuk segera melaporkan gejala ini ke dokter. Dalam beberapa kasus, obat tambahan mungkin diresepkan untuk memerangi efek samping psikologis ini. Dalam kasus yang lebih parah, obat mungkin harus dihentikan sepenuhnya.
Efek samping Sustanon potensial lainnya mungkin termasuk peningkatan produksi sel darah merah atau perkembangan tumor, terutama di hati. Penyakit kuning, suatu kondisi yang menyebabkan kulit dan bagian putih mata tampak kuning, dapat terjadi akibat penggunaan Sustanon. Pertumbuhan tulang yang terhambat juga telah dilaporkan ketika obat ini digunakan pada anak laki-laki.