Apa itu Tes Glukosa Urine?

Profesional medis melakukan berbagai tes pada pasien untuk memastikan bahwa tubuh mereka berfungsi secara optimal. Salah satu tes tersebut adalah tes glukosa urin. Prosedur ini digunakan untuk mengetahui jumlah glukosa, atau gula, dalam darah.

Secara formal dikenal sebagai tes glukosa darah, tes glukosa urin melibatkan penyaringan urin pasien. Pasien mungkin diinstruksikan untuk menahan diri dari makan atau minum sebelum pemeriksaan. Tes juga dapat dilakukan setelah makan atau secara acak, tergantung pada instruksi dokter. Dia mungkin juga diminta untuk berhenti minum obat tertentu untuk sementara.

Setelah pasien buang air kecil dalam botol koleksi spesimen, sampel dikirim ke laboratorium untuk dianalisis. Glukosa tidak secara alami ada dalam urin. Jika terdeteksi dalam urin, pemeriksaan lebih lanjut akan diperlukan pada pasien untuk menentukan penyebabnya.

Tes glukosa urin juga dikenal dengan banyak nama lain. Beberapa di antaranya adalah tes gula darah, tes glukosuria, tes glukosa darah, tes glukosa darah puasa, tes toleransi glukosa oral, atau tes gula darah puasa. American Diabetes Association menyatakan bahwa pemeriksaan ini harus dilakukan dua kali untuk memastikan adanya diabetes atau pra-diabetes. Orang dengan diabetes juga memerlukan tes glukosa untuk memantau kondisi mereka.

Sejak penemuan tes glukosa darah sederhana, tes glukosa urin jarang dipesan sendiri. Hal ini sering dilakukan dalam lingkup urinalisis rutin. Ini biasanya terjadi selama pemeriksaan prenatal, pemeriksaan saluran kemih, atau pemeriksaan fisik standar. Jika peningkatan jumlah glukosa ditunjukkan dalam urin, tes glukosa darah dapat dipesan.

Jika pasien menunjukkan tanda-tanda hiperglikemia, tes glukosa dapat dipesan. Gejala-gejala ini mungkin termasuk penglihatan kabur, kelelahan, rasa haus yang meningkat, kelaparan, kecemasan, gemetar, infeksi yang lambat sembuh, kebingungan, berkeringat, dan buang air kecil meningkat. Pasien yang dianggap berisiko terkena diabetes, termasuk mereka yang kelebihan berat badan atau memiliki riwayat penyakit dalam keluarga, mungkin juga memerlukan tes glukosa.

Kondisi lain mungkin memerlukan tes glukosa urin untuk diagnosis positif. Ini mungkin termasuk hipoglikemia, hiperglikemia, atau diabetes gestasional. Peningkatan kadar glukosa dalam darah juga dapat menunjukkan stres akut, kanker pankreas, akromegali, penggunaan narkoba, makan berlebihan, pankreatitis, hipertiroidisme, atau gagal ginjal kronis. Obat-obatan tertentu, seperti kloral hidrat dan estrogen, dapat menyebabkan glukosa juga ada dalam urin.

Pusat gawat darurat juga dapat melakukan tes glukosa urin untuk memastikan penyebab gejala pasien, seperti pingsan atau tidak sadarkan diri. Tes glukosa adalah prosedur non-invasif. Analisis ini tidak menimbulkan risiko bagi pasien.