Apa Berbagai Jenis Pelanggaran Antitrust?

Pelanggaran antimonopoli semua melibatkan kegiatan yang dirancang untuk membatasi perdagangan bebas melalui persaingan terbuka, dan mereka datang dalam beberapa jenis. Banyak negara memiliki satu atau lebih undang-undang yang merinci jenis pelanggaran dan hukumannya. Pelanggaran antimonopoli dapat disertai dengan hukuman perdata dan pidana termasuk denda, hukuman penjara, pembubaran paksa perusahaan, dan sebagainya. Bisnis besar dan kecil dapat dikenakan biaya dan penting bagi bisnis untuk menghindari terlibat dalam aktivitas yang dapat dianggap sebagai pelanggaran undang-undang antimonopoli.

Sebagian besar jenis pelanggaran antimonopoli melibatkan unsur konspirasi tertentu, di mana satu atau lebih perusahaan bekerja sama. Ini dapat mencakup penetapan harga, di mana perusahaan bertemu untuk menetapkan harga alih-alih membiarkan pasar bebas menentukannya, dan kecurangan kontrak, di mana proses penawaran kontrak dibatasi secara tidak adil, misalnya ketika perusahaan membuka kontrak untuk penawaran tetapi telah memilih perusahaan untuk kontrak. Alokasi pasar, di mana perusahaan setuju untuk membatasi diri pada pasar tertentu, adalah jenis lain dari pelanggaran antitrust yang melibatkan konspirasi.

Pembentukan monopoli adalah contoh lain dari pelanggaran, meskipun konspirasi tidak selalu terlibat. Merger dan akuisisi berpotensi menjadi pelanggaran antimonopoli dan beberapa negara mengharuskan perusahaan untuk menyelesaikan kegiatan tersebut dengan badan pengatur jika jumlahnya besar. Misalnya, satu perusahaan telekomunikasi yang membeli perusahaan lain mungkin menjadi perhatian, karena dapat menciptakan perusahaan dominan atau monopoli yang membatasi pilihan konsumen. Otoritas pemerintah dapat menolak untuk menyetujui merger tersebut dan juga dapat mengambil tindakan untuk membubarkan perusahaan yang sudah terlalu besar, seperti Bell System di Amerika Serikat, sebuah perusahaan telekomunikasi yang dibubarkan di bawah undang-undang antimonopoli karena dianggap monopoli.

Undang-undang seperti Sherman Antitrust Act, Clayton Act, dan Federal Trade Commission Act di Amerika Serikat mencakup pelanggaran antitrust dan dirancang untuk mempromosikan pemeliharaan pasar bebas. Regulator pemerintah memiliki kekuatan untuk menyelidiki tuduhan konspirasi dan penipuan dan dapat mengajukan tuntutan terhadap individu dan perusahaan yang terlibat dalam kegiatan tersebut.

Pengurangan persaingan tanpa penipuan dan konspirasi tidak dianggap sebagai pelanggaran antitrust. Jika sebuah perusahaan membuat produk dengan baik dan mencari cara untuk mengirimkannya dengan harga murah, sehingga mengusir persaingan, ini dianggap sebagai hasil alami dari beroperasi di pasar bebas. Demikian pula, strategi seperti menjaga harga tetap rendah untuk menghilangkan persaingan dan kemudian menaikkannya, sementara seseorang yang tidak bermoral, tidak ilegal. Agar dapat dianggap sebagai pelanggaran antimonopoli, aktivitas keuangan harus menunjukkan bukti yang jelas tentang upaya untuk secara sadar membatasi persaingan bebas.